LANGIT7.ID-,Jakarta; Program Makan Gratis Sekolah 2025 yang menjadi program unggulan pemerintahan Presiden Prabowo Subianto mendapat perhatian khusus setelah berjalan hampir dua pekan. Program ini masih memerlukan penyempurnaan dalam pelaksanaannya.
Sejumlah siswa SDN 3 Dukuh, Sukoharjo, Jawa Tengah mengalami kondisi kurang sehat setelah mengonsumsi menu makan siang dari program makan gratis sekolah. Menu yang disajikan saat itu terdiri dari nasi, ayam goreng tepung, cah wortel, tahu, dan susu. Para siswa mengeluhkan gejala pusing dan mual.
Presiden Prabowo Subianto langsung menindaklanjuti laporan tersebut dengan memanggil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana ke Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/1).
Dalam pelaksanaan program makan siang gratis SD ini, beberapa catatan telah diterima dari masyarakat. Mulai dari ketidaktersediaan susu di sejumlah sekolah hingga cita rasa makanan yang dinilai perlu penyesuaian dengan selera para siswa.
"Kami dipanggil untuk membicarakan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis," kata Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana, di Istana Negara, Jakarta, Jumat (17/1/2025).
Evaluasi program makan gratis siswa sekolah akan mencakup berbagai aspek mulai dari proses pengolahan makanan, pemilihan vendor, hingga sistem pengawasan kualitas. Semua ini dilakukan untuk memastikan kenyamanan dan kelayakan makanan yang disajikan kepada para siswa.
"Akan kami laporkan nanti setelah bertemu dengan Presiden," ujar dia.
Tim BGN kini sedang melakukan pengkajian menyeluruh terhadap implementasi program makan gratis sekolah 2025 untuk memastikan pelaksanaan yang lebih baik ke depannya.
(lam)