Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 15 Juni 2025
home wirausaha syariah detail berita

Kolom Ekonomi Syariah: Mendinamisir Ummat

tim langit 7 Senin, 03 Maret 2025 - 04:39 WIB
Kolom Ekonomi Syariah: Mendinamisir Ummat
Prof Dr Bambang Setiaji

LANGIT7.ID-Kemajuan ummat Islam sangat penting mengingat dunia Islam sekarang berada pada posisi ketertinggalan. Dunia Islam dari sisi pasar sangat besar meliputi dua milyar populasi, tetapi dari sisi sumbangan kepada kemajuan teknologi dan sumbangan modernitas sisi produksi sangat tertinggal.

Bagaimana mendinamisir ummat Islam ini, Muhammadiyah misalnya mengeluarkan risalah Islam berkemajuan. Ilmu pengetahuan, riset, dan pendidikan tinggi menjadi perhatian dalam risalah Islam berkemajuan. Juga gerakan wanita, gerakan pelestarian alam, dan gerakan pro sosial.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Oase Negara Tanpa Bank

Riset dunia Islam di mana universitas universitas dari anggota OKI berada pada posisi belakang. Riset universitas tidak lain adalah program doktoral yang diselenggarakan di mana para Profesor membimbing ilmuwan muda mendalami suatu bidang tertentu. Beban program doktoral antara lain kekurangan laboratorium, miss koneksi dengan industri yang sejak awal menjadi pendorong riset sejak ditemukannya kincir air.

Di bidang sosial program doktoral mandul karena dibebani BEP break event point, prodi adalah unit usaha. Sehingga berubah menjadi berapa produksi ijasah harus dilakukan untuk menunjang BEP dan untuk yang lebih pragmatis lagi memberi kecukupan pendapatan pengajar. Program doktor belum merupakan bagian dari lembaga riset tetapi terjatuh kepada komoditi.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Pemanfaatan Wakaf dan Efisiensi Anggaran Negara

Kompleksitas kemunduran dunia Islam tentu bukan itu saja, yang disebut di atas adalah salah satu aspek saja. Ummat ternyata juga kurang bisa berbagi, ashobiyah masih sangat menonjol dan hal itu meminggirkan meritokrasi kompetensi profesionalisme.

Kecenderungan tidak bisa berbagi atau kecenderungan the winner take all, menyebabkan tidak memberi kesempatan kepada outsider yang bisa membawa budaya baru mendinamisir kemajuan ummat. Dalam teori Bargain perolehan hasil kerja kolektif dibagi dengan rumus = x per 1 minus x, dimana x adalah fraksi atau pecahan yang mengukur kesedian menerima outsider yang membawa budaya baru. Hal ini mungkin semula bertujuan mengamankan kenyamanan internal tetapi kehilangan faktor dinamik yang sangat penting. Akibatnya ummat kehilangan elan kemajuan.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Menghormati Rakyat Sebagai Bagian Ekonomi Syariah

Bercermin dari sejarah Islam paska Fathul Makkah, Nabi SAW memberikan ghonmah kepada pendatang baru bahkan lebih banyak, mungkin Beliu membaca pentingnya dinamisasi ke depan.

(*Ketua Majelis Diktilitbang PP Muhammadiyah)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 15 Juni 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:49
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ
Katakanlah (Muhammad), “Dialah Allah, Yang Maha Esa.
QS. Al-Ikhlas:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan