6 Keutamaan 10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah

LANGIT7.ID-Abu Ubaidah Yusuf bin Mukhtar as-Sidawi dalam bukunya berjudul "Keagungan Hari Arafah" menyebut 10 hari pertama bulan Dzulhijjah adalah hari-hari istimewa dan terbaik di dunia. Apa saja keutamaannya?

1. Allah Bersumpah dengan Hari-Hari Sepuluh

Allah Subhanahu wa Ta'ala berfirman: "Demi fajar. Dan malam yang sepuluh." (QS. Al-Fajr: 1–2)

Al-Hafizh Ibnu Rajab rahimahullah berkata: "Malam-malam yang sepuluh adalah sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah. Inilah penafsiran yang benar menurut mayoritas ahli tafsir dari kalangan salaf dan lainnya. Penafsiran ini juga sahih dari Ibnu Abbas."

2. Hari Terbaik Secara Mutlak

Rasulullah ﷺ bersabda: “Tidak ada hari-hari di mana amal shalih lebih dicintai oleh Allah daripada pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah.”

Para sahabat bertanya, *“Tidak juga jihad di jalan Allah?”
Rasulullah ﷺ menjawab: “Tidak juga jihad di jalan Allah, kecuali seseorang yang keluar dengan membawa jiwa dan hartanya, kemudian tidak kembali lagi (mati syahid).” (HR. Bukhari no. 969; lafaz di atas dari Tirmidzi no. 757)

Al-Hafizh Ibnu Rajab berkata: "Hadits ini menunjukkan bahwa beramal pada sepuluh hari Dzulhijjah lebih dicintai oleh Allah dibandingkan beramal di hari-hari lainnya tanpa pengecualian. Maka hal itu tentu lebih utama di sisi-Nya."

Baca juga: Ibadah Haji: Ingatlah Hari yang Agung 10 Dzulhijjah

3. Terdapat Hari Arafah

Hari Arafah adalah hari yang sangat spesial dan memiliki banyak keutamaan, yang akan dibahas tersendiri kemudian.

4. Terdapat Hari Raya Idul Adha dan Hari Nahr (Menyembelih Kurban)

Tanggal 10 Dzulhijjah adalah hari yang agung karena merupakan hari Haji Akbar.

Dari Ibnu Umar, Rasulullah ﷺ bersabda: "Hari Haji Akbar adalah hari Nahr (penyembelihan kurban)." (HR. Abu Dawud no. 1945; Ibnu Majah 2/1016 – sanad sahih. Lihat *Irwa’ul Ghalil* 4/300 oleh al-Albani)

Nabi ﷺ juga bersabda: "Sesungguhnya hari yang paling agung di sisi Allah adalah hari Nahr, kemudian hari Qarr." (HR. Abu Dawud no. 1765 – sanadnya hasan menurut Syaikh al-Albani dalam *Al-Misykat* 2/810)

Imam Ibnu Atsir berkata: "Hari Qarr adalah hari setelah Nahr, yakni tanggal 11 Dzulhijjah, dinamakan demikian karena manusia menetap di Mina pada hari itu." (An-Nihayah fi Gharibil Hadits 4/37)

Hari raya kurban (Idul Adha) lebih utama daripada hari raya Idul Fitri, karena selain pelaksanaan salat, juga terdapat ibadah kurban di dalamnya.

Baca juga: Hilal Dzulhijjah 2025: Arab Saudi Minta Warga Pantau Bulan Jelang Idul Adha dan Haji

5. Terkumpulnya Ibadah-Ibadah Utama

Al-Hafizh Ibnu Hajar rahimahullah berkata: "Yang jelas, sebab keistimewaan sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah adalah karena padanya terkumpul berbagai bentuk ibadah utama, seperti: salat, puasa, sedekah, dan haji. Dan hal ini tidak ditemukan pada waktu-waktu lain." (Fathul Bari*, 2/593)

6. Lebih Utama dari 10 Hari Terakhir Bulan Ramadhan (di Siangnya)

Para ulama berbeda pendapat mengenai mana yang lebih utama antara sepuluh hari pertama Dzulhijjah dan sepuluh malam terakhir Ramadhan. Pendapat yang paling kuat adalah dengan perincian:

Siangnya: 10 hari pertama Dzulhijjah lebih utama karena ibadah-ibadah di waktu siang seperti puasa, qurban, dan haji.
Malamnya: 10 malam terakhir Ramadhan lebih utama karena terdapat malam Lailatul Qadar.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah rahimahullah berkata: "Sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah lebih utama dari sepuluh hari terakhir Ramadhan, sedangkan malam-malam terakhir Ramadhan lebih utama dari malam-malam sepuluh hari pertama Dzulhijjah." (Majmu’ al-Fatawa*, 25/287)

Imam Ibnul Qayyim rahimahullah menambahkan: "Orang yang cerdas bila merenungi jawaban ini, tentu akan mendapati bahwa itu adalah jawaban yang memuaskan." (Zadul Ma’ad, 1/57)

Baca juga: Hal-Hal yang Dilakukan Jemaah Haji pada Tanggal 12 Dzulhijjah