Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 15 Juni 2025
home wirausaha syariah detail berita

Kolom Ekonomi Syariah: Upah dan Daya Saing

prof dr bambang setiaji Senin, 02 Juni 2025 - 04:00 WIB
Kolom Ekonomi Syariah: Upah dan Daya Saing
LANGIT7.ID-Salah satu alat mengurangi kemiskinan adalah perbaikan upah. Upah riel yang meningkat bisa memperbaiki mutu pangan, sandang, perumahan, pendidikan, dan kesehatan. Data menunjukkan upah riel antar waktu kita tidak membaik. Dalam nominal upah meningkat dari IDR 200 ribu pada tahun 1990, menjadi IDR 600 ribu pada tahun 2000, menjadi IDR 2.900 ribu pada 2010, dan menjadi IDR 4.800 ribu pada tahun 2024. Namun dibandingkan dengan harga beras pada tahun yang sama, upah tertinggi justru terjadi pada 1990 setara dengan 380 kg beras, pada tahun 2000 (krisis ekonomi) menurun menjadi 110 kg, meningkat kembali menjadi 184 kg pada tahun 2010, dan menjadi 241 kg pada tahun 2020 dan sekarang diperkirakan setara dengan 320 kg. Dalam konversia beras upah minimum kita lebih rendah dari tahun 1990.

Upah relatif antar bangsa merupakan komponen daya saing yang penting. Namun, teknologi dan manifestasinya dalam produktifitas memainkan peranan lebih penting. Mempertahankan upah yang rendah demi daya saing secara etika tidak bisa dibenarkan, maka meningkatkan produktifitas dengan memberikan konten teknologi lebih banyak merupakan pilihan yang tepat. Tekonologi merupakan interaksi manusia dengan barang kapital yang dimiliki. Sebuah komputer bisa menghasilkan berbagai karya yang rentang variasi nilainya bisa sangat besar.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Ekonomi Pendidikan

Interaksi manusia dan alat produksinya itu adalah wujud dari ilmu pengetahuan dan bisa dirunut bersumber dari pendidikan yang baik. Pendidikan itu sendiri tidak murni monopoli sekolah, dewasa ini banyak sekali konten konten pengetahuhan ditawarkan baik tatap muka dan secara online. Dan di samping itu semua masih ada satu hal yang penting yaitu budaya kerja, daya tahan kerja baik fisik maupun mental.

Benang merah dari pendidikan teknologi produktifas dan upah membentuk daya saing utama, masih ada di sisi lain pergerakan nilai mata uang, harga harga atau tingkat inflasi, harga harga saham, dan masih banyak lagi. Fokus kepada upah, teknologi dan produktifitas, maka memperbaiki tingkat upah masih diperlukan. Dalam satndar yang sama Indonesia, Malaysia, Thailand, dan Tiongkok termasuk lumayan lebih baik yaitu sekitar IDR 4 sampai 6 juta, sementara Vietnam dan Phipilina menerima lebih rendah sekitar 2 sampai 3 juta rupiah sebulan.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Pendekatan Ekonomi atas Layanan Kesehatan

Menigkatkan pendapatan kelompok bawah melalui perbaikan upah masih bisa dibenarkan dan tidak mengganggu daya saing, sepanjang produktifitas dan kemampuan teknologi juga perlu ditingkatkan. Bayang bayang Vietnam dengan upah jauh lebih rendah memiliki budaya kerja yang tinggi, dan perlu dicatat kemampuan teknologi terlihat dari kemampuan menghasilkan barang berteknologi, yaitu dewasa ini diukur dengan kontribusinya kepada mobil listrik. Perbaikan teknologi dan kebijakan alih teknolgi perlu ditingkatkan lagi supaya tidak terlibas oleh pendatang baru terutama dari Vietnam.(*Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 15 Juni 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:49
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan