Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 12 Oktober 2025
home wirausaha syariah detail berita

Kolom Ekonomi Syariah: Pendekatan Ekonomi atas Layanan Kesehatan

prof dr bambang setiaji Senin, 19 Mei 2025 - 05:25 WIB
Kolom Ekonomi Syariah: Pendekatan Ekonomi atas Layanan Kesehatan
LANGIT7.ID-Akhir akhir ini terdapat sedikit masalah atas layanan kesehatan, pernyataan Guru Besar UI antara lain mempersoalkan kebijakan menteri kesehatan atas implikasi kualitas karena dibukanya keran fakultas kedokterasn baru (S1 – dokter Umum) dan dokter spesialis yang diperbolehkan juga RS pendidikan menyelengarakan pendidikan spesialis. Perguruan tinggi swasta juga pertama kalinya mulai diinjinkan membuka program dokter spesialis.

Para Guru besar benar bahwa kualitas dokter perlu dijaga, dan pendidikan dokter perlu standar yang ketat. Bukan saja keilmuan tetapi juga sikap atau pembentukan perilaku. Di ujung sana, pendekatan pak menteri kesehatan juga benar, beliau menggunakan pendekatan layanan jasa kesehatan kepada 280 juta rakyat.

Standar perbandingan layanan kesehatan umum adalah, 1 dokter umum per 1000 penduduk, maka rasio tersebut sudah hampir memenuhi yaitu 945 penduduk per satu dokter, persoalannya adalah masalah distribusi di daerah daerah terutama luar jawa dan daerah timur terjadi kekurangan. Dengan adanya gelombang ijin baru dokter umum akhir akhir ini, maka rasio 1 dokter per 1000 penduduk akan segera tercapai.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Koperasi Desa Merah Putih

Untuk dokter spesialis masih terdapat banyak kekurangan, sebagai contoh jumlah anak 0 – 19 tahun adalah 88,7 juta jiwa dan dokter anak kita hanya 5.695 orang. Rasio ideal nya adalah 0,6 per 1000 anak, seyogyanga dilayani 88 000 dokter anak. Kondisi saat ini rasio baru 0,06. Indonesia kekurangan 30.000 dokter anak.

Untuk dokter jantung yang tersedia sekarang baru 1500 orang, idealnya jumlahnya adalah 2800 tersedia hanya setengahnya, itupun berada di kota kota besar, dan alat alat layanannya juga demikian. Seiring dengan kemajauan ekonomi, terutama intensitas lemak pangan maka penderita penyakit jantung akan meningkat. Ekonomi yang meningkat merubah struktur pangan dari karbohidrat ke protein dan lemak. Karbo hidrat sendiri berubah dari yang kompkes (serat) kepada gula olahan. Keduanya meningkatkan jumlah penderita jantung.

Untuk mempercepat layanan kepada masyarakat kemenkes sangat mendorong pembukaan dokter spesialis dan kedokteran gigi, 50 persen puskemas tidak memiliki dokter gigi.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Gen Z

Pendekatan menteri adalah pendekatan layanan, boleh disepadankan dengan misalnya layanan kantor cabang bank atau industri riel tertentu misalnya distribusi beras atau sabun. Kesehatan sebagai suatu jasa tidak lepas dari pola layanan distribusi barang di sektor riel. Mengenai mutu dokter, sebenarnya paling terkendali dibanding program studi yang lain, di mana semua mahasiswa kedokteran baik negeri dan swasta wajib menempuh ujian nasional, UKDI (ujian kompetensi dokter Indonesia). UKDI menjamin pengetahuan standar dokter Indoneisa. Kekhawatiran para Guru Besar bisa dilakukan pada standar UKDI.

Untuk dokter spesialis perlu juga semacam UKDI, peserta dokter spesialis adalah dokter umum sehingga, sejelek jeleknya pendidikan spesialisnya mereka sudah mengetahui keahlian dasarnya. Daripada masyarakat tidak bisa dilayani, lebih baik bisa dilayani tetapi dengan layanan dasar plus.

Baca juga: Kolom Ekonomi Syariah: Ekonomi Perang

Prinsip kemasalahatan atau layanan umum lebih diutamakan daripada tidak sama sekali. Ini adalah prinsip fiqih yang amat terkenal: “Ma laa yudraku kulluh, laa yutraku kulluh”, “Apa yang tidak bisa dicapai seluruhnya (kualitas optimal), jangan ditinggalkan seluruhnya (sama sekalin tidak dilayani).(Ketua Diktilitbang PP Muhammadiyah)

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 12 Oktober 2025
Imsak
04:07
Shubuh
04:17
Dhuhur
11:43
Ashar
14:45
Maghrib
17:49
Isya
18:58
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan