LANGIT7.ID-Jakarta; Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, menyatakan tidak menutup kemungkinan membunuh Pemimpin Tertinggi Iran, Ali Khamenei. Menurutnya, langkah itu justru akan mengakhiri konflik antara kedua negara.
“Ini bukan soal memperbesar konflik. Ini akan mengakhiri konflik,” kata Netanyahu dalam wawancara bersama ABC News, Senin.
Sejak pekan lalu, Iran dan Israel memang terus saling serang. Israel memulai dengan menghantam program nuklir Iran, bahkan menghabisi sejumlah ilmuwan nuklir dan jenderal top militer Iran.
Baca juga: Iran Ultimatum AS, Netanyahu Bisa Dibungkam SekejapNamun, laporan dari sejumlah pejabat AS menyebutkan bahwa Presiden Donald Trump sempat menolak rencana Netanyahu untuk membunuh Khamenei. Meski begitu, AS tetap membantu Israel dalam menghancurkan rudal dan drone yang dikirim Iran, meskipun menolak secara langsung terlibat dalam serangan ke Iran.
Saat ditanya apakah dia benar-benar akan memerintahkan pembunuhan terhadap Khamenei, Netanyahu hanya menjawab bahwa Israel akan melakukan apa yang perlu dilakukan.
“Selama setengah abad, rezim ini (Iran) telah menyebar konflik. Mereka menebar teror di seluruh Timur Tengah, pernah mengebom ladang minyak Aramco di Arab Saudi, menyebarkan terorisme, sabotase, dan aksi subversif di mana-mana,” ujarnya.
Netanyahu juga membela serangan Israel dengan menyebutnya sebagai upaya mencegah perang berkepanjangan. Ia bahkan mendesak AS untuk tetap mendukung serangan yang sedang berlangsung. “Hari ini Tel Aviv, besok bisa New York,” katanya.
Baca juga: Kilang Terbesar Israel Lumpuh Total, 3 Tewas Akibat Serangan Balasan IranIa juga menanggapi kabar bahwa Iran telah memberi sinyal kepada AS ingin menghentikan serangan. Menurut Netanyahu, Iran hanya memanfaatkan negosiasi nuklir untuk mengulur waktu.
“Mereka bicara seolah ingin damai, tapi di belakang itu tetap membangun senjata nuklir dan rudal balistik. Mereka ingin terus menciptakan dua ancaman eksistensial bagi Israel sambil berpura-pura berdamai. Itu tidak akan kami biarkan,” tegasnya.
(lam)