Rabu, 09 Juli 2025 
Bob Vylan Dicekal AS Usai Gaungkan Free Palestine di Glastonbury
esti setiyowati
Rabu, 02 Juli 2025 - 11:54 WIB
Grup rap Bob Vylan dicekal AS usai menggaungkan kemerdekaan untuk Palestina di Festival Glastonbury. Foto: Instagram/bobbyvylan.
LANGIT7.ID-, Jakarta - - Pemerintah Amerika Serikat mencabut visa masuk anggota duo punk-rap asal Inggris, Bob Vylan usai penampilan mereka di Festival Glastonbury.
Di festival tersebut, grup rappert tersebut mengajak penonton menyanyikan lagu yang menentang militer Israel.
Tampil di Panggung West Holts festival pada Sabtu (28/6/2025), sang rapper meneriakkan "Free, free Palestine" sebelum mengajak penonton meneriakkan "Matilah, matilah IDF (pasukan pertahanan Israel)".
Baca juga: Bob Vylan dan Kneecap Guncang Glastonbury: Seruan Bela Palestina Gegerkan Inggris
Video yang merekam momen tersebut langsung viral dan memicu reaksi keras.
Menanggapi video tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Christopher Landau mengumumkan pencabutan visa Bob Vylan lewat platform X.
"Orang asing yang mengagungkan kekerasan dan kebencian bukanlah pengunjung yang disambut baik di negara kita."
Ia mengonfirmasi bahwa Departemen Luar Negeri telah mencabut visa AS untuk band tersebut karena "cercaan kebencian" mereka.
Sebagai informasi, grup punk rap tersebut mengumumkan akan memulai tur AS pada akhir Oktober 2025.
Keputusan visa ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan dari otoritas AS terhadap individu yang dituduh mempromosikan anti-Semitisme atau menghasut kekerasan.
Departemen Luar Negeri baru-baru ini menerapkan kebijakan yang lebih ketat tentang pembatasan visa dalam kasus-kasus seperti itu.
Baca juga: Green Day Berani Tampil Pro Palestina di Coachella, Penonton Langsung Geger!
Atas pencekalan tersebut, vokalis Bobby Vylan merilis pernyataan video di media sosial pada Senin (30/6/2025) kemarin.
"Pertama-tama Kneecap, sekarang kita berdua," katanya.
"Terlepas dari pernyataan itu, menyerukan diakhirinya pembantaian orang-orang tak berdosa tidak pernah salah. Kepada warga sipil Israel, pahamilah bahwa kemarahan ini tidak ditujukan kepada Anda, dan jangan biarkan pemerintah Anda meyakinkan Anda bahwa seruan terhadap tentara adalah seruan terhadap rakyat,".
Kemudian pada Selasa (1/7/2025), band tersebut mengunggah pernyataan resmi di Instagram.
"Kami tidak mendukung kematian orang Yahudi, Arab, atau ras atau kelompok orang lain. Kami mendukung pembongkaran mesin militer yang kejam. Mesin yang prajuritnya sendiri diperintahkan untuk menggunakan 'kekuatan mematikan yang tidak perlu' terhadap warga sipil tak berdosa yang menunggu bantuan. Mesin yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza,"
"Kami menjadi sasaran karena berbicara. Kami bukan yang pertama. Kami tidak akan menjadi yang terakhir. Dan jika Anda peduli terhadap kesucian kehidupan manusia dan kebebasan berbicara, kami mendesak Anda untuk berbicara juga,” kata mereka di akhir unggahan.
Sementara itu, polisi Inggris dilaporkan tengah menyelidiki insiden tersebut.
Penampilan mereka di Glastonbury merupakan yang terbaru dalam gelombang ekspresi pro-Palestina dari para seniman di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca juga: Rapper AS Macklemore Rilis Lagu Pro Palestina Berjudul Hind’s Hall, Kecam Keserakahan Kapitalis dan Politik Amerika
Di festival tersebut, grup rappert tersebut mengajak penonton menyanyikan lagu yang menentang militer Israel.
Tampil di Panggung West Holts festival pada Sabtu (28/6/2025), sang rapper meneriakkan "Free, free Palestine" sebelum mengajak penonton meneriakkan "Matilah, matilah IDF (pasukan pertahanan Israel)".
Baca juga: Bob Vylan dan Kneecap Guncang Glastonbury: Seruan Bela Palestina Gegerkan Inggris
Video yang merekam momen tersebut langsung viral dan memicu reaksi keras.
Menanggapi video tersebut, Wakil Menteri Luar Negeri AS, Christopher Landau mengumumkan pencabutan visa Bob Vylan lewat platform X.
"Orang asing yang mengagungkan kekerasan dan kebencian bukanlah pengunjung yang disambut baik di negara kita."
Ia mengonfirmasi bahwa Departemen Luar Negeri telah mencabut visa AS untuk band tersebut karena "cercaan kebencian" mereka.
Sebagai informasi, grup punk rap tersebut mengumumkan akan memulai tur AS pada akhir Oktober 2025.
Keputusan visa ini muncul di tengah meningkatnya pengawasan dari otoritas AS terhadap individu yang dituduh mempromosikan anti-Semitisme atau menghasut kekerasan.
Departemen Luar Negeri baru-baru ini menerapkan kebijakan yang lebih ketat tentang pembatasan visa dalam kasus-kasus seperti itu.
Baca juga: Green Day Berani Tampil Pro Palestina di Coachella, Penonton Langsung Geger!
Atas pencekalan tersebut, vokalis Bobby Vylan merilis pernyataan video di media sosial pada Senin (30/6/2025) kemarin.
"Pertama-tama Kneecap, sekarang kita berdua," katanya.
"Terlepas dari pernyataan itu, menyerukan diakhirinya pembantaian orang-orang tak berdosa tidak pernah salah. Kepada warga sipil Israel, pahamilah bahwa kemarahan ini tidak ditujukan kepada Anda, dan jangan biarkan pemerintah Anda meyakinkan Anda bahwa seruan terhadap tentara adalah seruan terhadap rakyat,".
Kemudian pada Selasa (1/7/2025), band tersebut mengunggah pernyataan resmi di Instagram.
"Kami tidak mendukung kematian orang Yahudi, Arab, atau ras atau kelompok orang lain. Kami mendukung pembongkaran mesin militer yang kejam. Mesin yang prajuritnya sendiri diperintahkan untuk menggunakan 'kekuatan mematikan yang tidak perlu' terhadap warga sipil tak berdosa yang menunggu bantuan. Mesin yang telah menghancurkan sebagian besar Gaza,"
"Kami menjadi sasaran karena berbicara. Kami bukan yang pertama. Kami tidak akan menjadi yang terakhir. Dan jika Anda peduli terhadap kesucian kehidupan manusia dan kebebasan berbicara, kami mendesak Anda untuk berbicara juga,” kata mereka di akhir unggahan.
Sementara itu, polisi Inggris dilaporkan tengah menyelidiki insiden tersebut.
Penampilan mereka di Glastonbury merupakan yang terbaru dalam gelombang ekspresi pro-Palestina dari para seniman di tengah perang Israel yang sedang berlangsung di Gaza.
Baca juga: Rapper AS Macklemore Rilis Lagu Pro Palestina Berjudul Hind’s Hall, Kecam Keserakahan Kapitalis dan Politik Amerika
(est)
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 09 Juli 2025
Imsak
04:34
Shubuh
04:44
Dhuhur
12:01
Ashar
15:23
Maghrib
17:55
Isya
19:08
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
