Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Jum'at, 31 Oktober 2025
home global news detail berita

KH Hasan Gontor: Bukan Hanya Haji, Dagang Juga Harus Mabrur

ahmad zuhdi Senin, 04 Oktober 2021 - 13:05 WIB
KH Hasan Gontor: Bukan Hanya Haji, Dagang Juga Harus Mabrur
Pengasuh Pondok Modern Darussalam Gontor Kiai Haji (KH) Hasan Abdullah Sahal. Foto: Langit7.id/iStock
LANGIT7.ID, Jakarta - Dalam berniaga atau berdagang, sejatinya tidak ada orang yang merugi karena mereka akan mendapatkan pahala dari hasil usahanya yang halal dan sesuai dengan syariat Islam. Hal ini disampaikan Pimpinan Pondok Modern Gontor KH Hasan Abdullah Sahal dalam webinar bertajuk Perniagaan Anti Rugi, Senin (4/9).

"Perniagaan atau perdagangan itu ada pahalanya karena mabrur. Insya Allah mabrur itu tidak akan mendatangkan kerugian karena kita memberikan manfaat ke sesama, maka saya yakini jangan sampai karena keduniaan kita meninggalkan nilai-nilai mabrur yang dituntunkan Rasulullah Saw," ujarnya.

Baca Juga: Expo 2020 Dubai, Peluang Pasar Ekspor UKM Indonesia

Lebih lanjut, dia menyampaikan bahwa hanya sistem Islamlah yang mengatur perniagaan secara menyeluruh. Namun masih banyak manusia mencari cara lain di luar cara Islam dalam berniaga.

"Kalau di gudangnya sendiri banyak barang-barang yang bisa kita kembangkan, kenapa masih mencari barang yang belum tentu halal. Jadi mengapa antum wahai umat Islam mencari cara lain, padahal di dalam gudang kita sendiri ada itu semua," tuturnya.

Kyai Hasan menjelaskan bahwa asal dalam muamalah atau berniaga adalah boleh. Namun, status tersebut dapat berubah ketika barang yang diperjualbelikan mengandung unsur keharaman, riba, penipuan, gharar, pemalsuan, monopoli, dan kecurangan-kecurangan.

Baca Juga: Dorong Lahirnya Start Up Baru dari Kampus, 3 Tim Terbaik Menangkan Ajang Pertamina Muda

"Kita biasanya mengaitkan mabrur dengan haji, tapi perdagangan juga harus mabrur, yaitu berorientasi kepada ibadah dan meninggalkan keuntungan yang berujung pada kebinasaan. Karena bisa jadi jika untung tapi lalai dalam ibadah itu istidraj," katanya.

Istidraj dalam Al-Qur'an maknanya adalah kerusakan-kerusakan yang dibiarkan oleh Allah dan secara perlahan menggiring manusia kepada jurang azab. Maksiat-maksiat merajalela dimana-mana dan unsur-unsur haram dalam perniagaan semakin merebak.

"Kita harus menyelamatkan umat karena kecintaan kita demi membangun kepercayaan, maksud saya membangun kepercayaan diri sendiri dengan kemandirian yang kokoh. Kita dapat membangun kepercayaan dengan moral dan moral tidak bisa dipisahkan dengan operasional," ujarnya.

Selanjutnya adalah kedisiplinan yang kontinyu dalam membangun kepercayaan. "Kalau mau beruntung jalankan ini, kedisiplinan tanpa pandang bulu," katanya.

Baca Juga:

Makan tapi Lupa Belum Berdoa, Segera Baca Ini

Wawancara Eksklusif UAS: Fiqih Terlaksana Sempurna dengan Bangkitnya Ekonomi Islam


(asf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Jum'at 31 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:55
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
TOPIK TERPOPULER
5 issc
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan