Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 11 November 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Sinergi MUI dan BI Wisuda 4.000 Dai, Gerakkan Ekonomi Syariah dari Mimbar ke Masyarakat

tim langit 7 Selasa, 04 November 2025 - 10:28 WIB
Sinergi MUI dan BI Wisuda 4.000 Dai, Gerakkan Ekonomi Syariah dari Mimbar ke Masyarakat
LANGIT7.ID–Jakarta; Sebanyak 4.000 dai resmi diwisuda dalam Wisuda Akbar Standardisasi Dai 2025 yang digelar Majelis Ulama Indonesia (MUI) melalui Komisi Dakwah MUI, Ahad (2/11/2025).
Acara ini menjadi bagian dari sinergi MUI dan Bank Indonesia (BI) dalam memperluas literasi dan inklusi ekonomi syariah di seluruh daerah.

Direktur Eksekutif Departemen Ekonomi & Keuangan Syariah Bank Indonesia, Dadang Muljawan, menegaskan pentingnya sinergi antara lembaga keuangan syariah dan para dai dalam membangun kesadaran ekonomi Islam di tengah masyarakat.

“Kami berterima kasih kepada MUI atas undangan dalam kegiatan ini. Keterlibatan Bank Indonesia sejalan dengan upaya kami mendorong perkembangan ekonomi dan keuangan syariah sebagai salah satu pilar ekonomi nasional,” ujarnya dilansir dari situs MUI, Selasa (4/11/2025).

Dadang menyampaikan bahwa posisi Indonesia dalam State of the Global Islamic Economy (SGIE) Report 2024–2025 kini menempati peringkat ketiga dunia.

Capaian ini mencakup enam sektor utama, yakni keuangan syariah, makanan halal, fashion muslim, wisata ramah muslim, farmasi dan kosmetik halal, serta media dan hiburan islami.

“Posisi ini tidak terlepas dari dukungan seluruh pihak, termasuk para dai yang memiliki peran penting dalam membentuk preferensi masyarakat terhadap gaya hidup dan ekonomi syariah,” jelasnya.

Dadang menekankan bahwa masyarakat perlu memahami ekonomi syariah bukan hanya sebagai sistem keuangan, melainkan juga sebagai gaya hidup dan bentuk ibadah sosial.

Menurutnya, peran dai sangat krusial dalam menjelaskan nilai-nilai ekonomi Islam secara sederhana, inspiratif, dan aplikatif di tengah umat.

Bank Indonesia, lanjut Dadang, menilai para dai dapat menjadi agen perubahan dalam gerakan literasi dan inklusi ekonomi syariah di seluruh wilayah Indonesia. Melalui khutbah, ceramah, dan kegiatan dakwah, dai mampu menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya mengelola keuangan secara halal, transparan, dan berkeadilan.

“Kami berharap para dai dapat menjadi penyambung lidah ekonomi syariah di daerah. Berislam itu modern, produktif, transparan, dan akuntabel. Ketika masyarakat tercerahkan, ekonomi syariah bisa menjadi pilihan utama,” tuturnya.

Dadang juga mencontohkan bagaimana pengelolaan dana haji di Indonesia telah memberikan manfaat besar bagi masyarakat. Dana tersebut tidak hanya digunakan untuk penyelenggaraan ibadah haji, tetapi juga berdampak sosial melalui pembiayaan rumah sakit dan kegiatan kemanusiaan.

“Bayangkan betapa bangganya ketika jamaah haji menyadari bahwa ibadah mereka juga menyembuhkan ribuan saudara kita yang membutuhkan. Inilah bentuk nyata ekonomi Islam yang menyejahterakan,” tambahnya.

Sejak beberapa tahun terakhir, Bank Indonesia bersama MUI telah menginisiasi berbagai program penguatan ekonomi syariah. Imam menyebutkan sedikitnya enam program unggulan yang telah dijalankan, yaitu:
1. Gerbang Santri – (Pengembangan pesantren dan rantai nilai halal)
2. Jawara Ekspor – (Jaringan wirausaha syariah untuk mendorong ekspor produk halal)
3. Gemah Halal – (Gerakan Berjamaah Akselerasi Halal)
4. Sapa Syariah (Sinergi Perdagangan dan Pembiayaan Syariah)
5. Kanal ZISWAF (Kolaborasi Nasional Zakat, Infak, Sedekah, dan Wakaf)
6. Lentera Emas — (Literasi dan Inklusi Ekonomi Syariah menuju Indonesia Emas)

Dari keenam program tersebut, Imam menekankan pentingnya peran para dai dalam program Lentera Emas, yakni gerakan literasi dan inklusi ekonomi syariah.

“Kami mengharapkan para dai dan daiyah berperan aktif di Lentera Emas. Dengan sinergi ini, kita bisa membangun masyarakat yang tidak hanya religius, tetapi juga mandiri secara ekonomi,” ujarnya.

Dadang juga menegaskan komitmen Bank Indonesia untuk terus memperkuat sistem ekonomi dan keuangan syariah secara terstruktur bersama MUI dan lembaga keagamaan lainnya.

“Kami di Bank Indonesia berupaya membangun sistem ekonomi syariah yang kuat, kredibel, dan inklusif. Bersama MUI dan para dai, kita optimistis dapat mewujudkan Indonesia yang lebih baik dan sejahtera,” kata dia.

(lam)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 11 November 2025
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:00
Maghrib
17:51
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan