LANGIT7.ID-, Uzbekistan -
Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah (Mendikdasmen)
Abdul Mu'ti berkesempatan pidato di Sidang Umum Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (
UNESCO). Ia menyampaikan kebijakan pendidikan di Indonesia, selama pemerintahan Presiden Prabowo Subianto.
Saat berpidato,
Menteri Mu'ti menggunakan bahasa Indonesia di hadapan perwakilan dari sejumlah negara. Ia mengatakan bahwa Indonesia percaya solusi tantangan global bukan semata-mata terletak pada kekuasaan atau ekonomi, melainkan pada manusia yang tercerahkan melalui pendidikan, sains, kebudayaan serta komunikasi dan informasi yang membebaskan.
"Nilai-nilai dasar ini yang membawa kami bahwa pendidikan adalah hak dasar anak dan tidak ada yang boleh tertinggal. Di Indonesia partisipasi anak sekolah usia 7-12 tahun 13-15 tahun masing-masing telah mencapai 99.19 persen dan 96.17 persen," kata Abdul Muti dalam 43rd Session of the General Conference yang dikutip melalui kanal YouTube UNESCO di Jakarta pada Selasa (4/11/2025).
Baca juga: Momen Bersejarah, Pertama Kali Mendikdasmen Pidato dalam Bahasa Indonesia di Sidang UnescoAbdul Mu'ti juga memaparkan melalui Kemendikdasmen, pemerintah baru saja mengeluarkan kebijakan
Pendidikan Bermutu untuk Semua sebagai pelaksanaan konstitusi dan Asta Cita
Presiden Prabowo Subianto serta sebagai jalan menuju kemanusiaan yang adil dan beradab.
"Pemerintah Indonesia juga meluncurkan Gerakan Semesta untuk mempercepat pencapaian Tujuan Keempat dalam Pembangunan Berkelanjutan (SDGs), yang juga sejalan dengan kebijakan prioritas Presiden Prabowo Subianto," tambahnya.
Adapun Gerakan Semesta tersebut meliputi:1. Pembelajaran mendalam yang menekankan praktek pembelajaran yang berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan.
2. Pengenalan kecerdasan artifisal, koding, serta penguatan pendidikan karakter
3. Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan guru sebagai agen pembelajaran dan peradaban.
4. Pemenuhan gizi anak sekolah melalui program Makan Bergizi Gratis (MBG).
5. Pengembangan sekolah rakyat bagi anak-anak dari keluarga miskin.
Tak hanya itu, ia juga menyebut bahwa Presiden Prabowo juga meluncurkan program digitalisasi pendidikan dan Rumah Pendidikan sebagai upaya memberi pelayanan bermutu kepada anak-anak di daerah terpencil.
"Sebagai negara yang memiliki keberagaman hayati dan geologi Indonesia secara aktif memperkuat kapasitasnya dalam bidang sains, melalui berbagai program UNESCO seperti manusia dan biosfer, global, situs warisan dunia," ujarnya.
Abdul Mu'ti memastikan Indonesia akan kembangkan kebijakan open sains serta terus mendukung upaya Unesco dalam upaya menerapkan etika AI, agar transformasi tetap berpihak pada manusia dan menghormati martabatnya.
"Kebudayaan adalah jiwa kemanusiaan dan fondasi perdamaian. Indonesia berkomitmen melidungi dan memajukan keberagaman melalui program pelestarian berbasis masyarakat. Kami berkomitmen budaya sebagai penggerak pembanguan berkelanjutan," tegasnya.
(lsi)