Unesco

Bahasa Indonesia berhasil ditetapkan sebagai bahasa resmi atau official language Konferensi Umum (General Conference) UNESCO

Indonesia terpilih sebagai anggota Dewan Eksekutif UNESCO periode 2023-2027 dalam pemilihan di Konferensi Umum UNESCO ke-42 di Markas Besar UNESCO di Paris, Prancis, 15 November 2023.

Jaringan Gusdurian bekerja sama dengan UNESCO (The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization) atau Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan

The United Nations Educational, Scientific and Cultural Organization (UNESCO) secara resmi mengukuhkan Geopark Ijen Jawa Timur (Jatim) Indonesia sebagai UNESCO Global Geopark

Fakultas Filsafat UGM bekerja sama dengan UNESCO menyusun pedoman soal etika penggunaan dan pemanfaatan kecerdasan artifisial atau Artificial Intelligence (AI) di Indonesia.

Lima negara di Asia Tenggara mengusulkan kebaya menjadi warisan budaya tak benda. Mereka adalah Indonesia, Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam, dan Thailand yang mengenal kebaya sebagai busana tradisional perempuan.

Sebanyak 200 karya budaya resmi ditetapkan menjadi Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia. Penetapan ini merupakan hasil penilaian terhadap 718 usulan karya budaya dari 34 provinsi yang didaftarkan menjadi WBTb Indonesia 2022.

Para perempuan yang tergabung dalam Persatuan Ibu-Ibu Indonesia di Denmark (PERBUIN) bersama Dharma Wanita Persatuan (DWP) KBRI Kopenhagen menggelar gathering dan fashion show kebaya lengkap dengan kain batik.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Salahuddin Uno mendukung penuh Kota Solo, Jawa Tengah sebagai UNESCO Creative Cities Network (UCCN).

Dilansir laman resmi UNESCO, struktur vertikal Borobudur terbagi atas dasar, tubuh, dan suprastruktur yang sangat sesuai dengan konsepsi Alam Semesta dalam kosmologi Buddha.

Sandiaga optimis Geopark Ijen, Jawa Timur dapat ditingkatkan statusnya menjadi UNESCO Global Geopark (UUG).

Jamu diisulkan menjadi Budaya Tak Benda (WBTB) ke UNESCO. Sebab produk minuman herbal ini sudah melekat di masyarakat, khususnya di wilayah Jawa Tengah.

Berkas pengusulan dan kelengkapan Reog ke UNESCO tersebut diajukan bersama nominasi lainnya, yakni tempe, jamu, tenun Indonesia, dan kolintang.