Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 19 November 2025
home masjid detail berita

Romawi Kuno Tak Lagi Relevan, Fitrah Pakaian Justru Ditemukan di Taman Awal

miftah yusufpati Ahad, 16 November 2025 - 05:45 WIB
Romawi Kuno Tak Lagi Relevan, Fitrah Pakaian Justru Ditemukan di Taman Awal
Sejak kisah Adam dan Hawa hingga seruan Ya Bani Adam dalam Al-Quran, dorongan berpakaian dipotret sebagai fitrah manusia. Ilustrasi: Ist
LANGIT7.ID- Dalam riwayat paling tua tentang manusia, sebuah adegan intim di Taman Surga mengalir pelan: terbukanya aurat Adam dan Hawa. Dari titik mula inilah, menurut Prof. Dr. M. Quraish Shihab dalam Wawasan Al-Quran (Penerbit Mizan), manusia menemukan sesuatu yang lebih dalam ketimbang sekadar selembar daun, yakni kesadaran fitrah bahwa aurat harus ditutup.

Para ulama, menelusuri kisah itu melalui ayat-ayat Al-Quran, menyimpulkan bahwa pakaian bukanlah produk budaya yang lahir kemudian. Ia hadir sejak manusia memperoleh daya sadar. Ayat Al-A’raf [7]:20 menggambarkan bagaimana setan membujuk Adam dan Hawa untuk memakan buah terlarang, “untuk menampakkan kepada keduanya apa yang tertutup dari mereka, yaitu auratnya.” Kata-kata itu menunjukkan bahwa sejak awal, aurat manusia telah tertutup secara alamiah sebelum terbuka.

Setelah menyadari keterbukaannya, Adam dan Hawa mengambil daun-daun surga. Tetapi ini bukan sekadar daun penutup. Quraish Shihab menjelaskan bahwa kata yakhshifān, dari akar khashf, berarti menempelkan lembar demi lembar agar menjadi kokoh. Artinya, pakaian mula-mula itu tebal, tidak tembus pandang, dan tidak dimaksudkan setengah hati. Naluri berpakaian itu hadir seketika, tanpa perintah formal.

Ada pula empat panggilan Ya Bani Adam dalam surat Al-A’raf. Bukan kepada orang beriman, bukan pula kepada umat Nabi Saw., tetapi kepada seluruh manusia. Empat ayat itu berbicara tentang pakaian: anugerahnya, ancaman setan yang menelanjangi, perintah memakai pakaian indah di masjid, hingga kewajiban mengikuti tuntunan para rasul termasuk etika berpakaian. Al-Quran, dengan demikian, menempatkan pakaian sebagai kebutuhan universal, bukan aturan sektarian.

Dalam tafsirnya, Quraish Shihab menggarisbawahi bahwa menutup aurat tidak membutuhkan upaya besar. Bentuk pasif ayat tentang tertutupnya aurat Adam dan Hawa mengisyaratkan bahwa menutup aurat dapat dilakukan dengan apa saja yang tersedia—bahkan daun, selama memadai. Naluri inilah yang tampak pada manusia primitif yang selalu menutupi bagian yang dianggap aurat, meski tanpa ajaran agama formal.

Di balik kisah ini, tergambar bagaimana pakaian bukan sekadar sandang. Ia menjadi batas kesadaran, penanda martabat, dan salah satu jejak pertama yang memisahkan manusia dari insting belaka. Di masa ketika industri mode mengekspor tren setiap pekan, kisah daun surga itu mengingatkan bahwa pakaian pertama manusia bukan tentang gaya, melainkan tentang fitrah.

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 19 November 2025
Imsak
03:55
Shubuh
04:05
Dhuhur
11:42
Ashar
15:04
Maghrib
17:54
Isya
19:07
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan