LANGIT7.ID, Jakarta - Masjidil Haram memerkenalkan Alquran elektronik untuk membantu aktivitas ibadah penyandang tunanetra. Alquran Haramain ini menggunakan teknologi braille canggih sehingga memudahkan disabilitas netra membaca dan mengakses ayat-ayat kitab suci.
Kepresidenan Umum untuk Urusan Dua Masjid Suci, akan menyediakan rak-rak khusus untuk 100 perangkat Alquran elektronik. Perangkat yang panjangnya hampir enam inci dan lebar empat inci, dirancang seflekisbel mungkin untuk pengguna disabilitas netra.
Pengguna dapat melayari dengan lancar halaman Alquran menggunakan sel braille berkualitas tinggi. Setiap sel dapat menampung enam titik putus-putus serta 10 kunci digital yang memungkinkan pengguna untuk memasukan nomor halaman untuk navigasi cepat serta tombol rotasi.
Baca Juga: Punya Bakat Desain Grafis, Disabilitas Ini Catatkan Namanya di Muri“Mereka juga dapat menggulir garis di setiap sisi teks dalam huruf braille," kata Ghazi Al-Thubyani kepada Arab News. Layanan ini akan diberikan dalam waktu dekat, kami hampir selesai dengan menyiapkan rak untuk perangkat ini agar dapat dijangkau jamaah tunanetra,” katanya dikutip Rabu (29/12/2021).
Dia menambahkan, Masjidil Haram juga menyediakan edisi cetak Alquran Braille di samping perangkat baru. Setiap mushaf (salinan Alquran) terdiri dari enam jilid.
“Kami juga menyediakan buklet braille yang disesuaikan untuk tunanetra untuk membantu mereka belajar tentang monoteisme dan dasar-dasar Islam,” tuturnya.
Baca Juga: Tips Mudah Paham Alquran dengan Metode PenerjemahanMuslim tunanetra dan disabilitas mengalami tantangan saat membaca Alquran cetak yang tersedia dalam huruf braille. Mereka harus memegang hingga enam volume kertas untuk membaca Alquran setebal 600 halaman
Sebagai bagian dari rencananya untuk mendigitalkan layanan yang diberikan, kepresidenan telah melakukan segala upaya untuk memfasilitasi pengalaman masyarakat ketika mengunjungi Dua Masjid Suci.
Baca Juga: 5 Ayat Ini Perintahkan Manusia Berbuat Baik pada Seluruh MakhlukBaca Juga: Bernilai Ibadah, Liburan Jadi Momentum untuk Tafakkur dan Tadabbur(zhd)