LANGIT7.ID - , Jakarta - Masa tunggu calon jamaah haji di Indonesia rata-rata mencapai 25 tahun. Melihat kondisi tersebut, Kementerian Agama (Kemenag) akan menyiapkan program pembinaan khusus bagi para jemaah dalam masa tunggu ini.
Hal ini diungkapkan Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag Hilman Latief, di Jakarta. "Saya sudah memerintahkan jajaran Direktorat untuk mendesainkan secara riil konsep untuk pembinaan jemaah tunggu," ujar Hilman seperti dikutip dari laman Kemenag, Kamis (13/1/2022).
Baca juga: Kemenag-BNSP Sinergi Tingkatkan Kapasitas Pembimbing Haji dan Umrah"Bukan hanya untuk yang akan berangkat tahun depan tapi termasuk yang akan berangkat 20 sampai 30 tahun akan datang," imbuhnya.
Daftar tunggu ini kata Hilman harus dicari solusinya bersama-sama dalam memberikan layanan terbaik kepada masyarakat khususnya jemaah haji. Apalagi, masa tunggu yang terus bertambah, tidak berbanding lurus dengan jumlah jamaah yang diberangkatkan untuk berhaji.
Karenanya, pemberian program khusus bagi jemaah dalam masa tunggu menurut Hilman perlu dilakukan. Salah satu tujuannya untuk memberikan nilai tambah serta pengetahuan bagi para calon jamaah haji.
Ia memikirkan program ini dapat dilakukan secara luring dan daring. Di dalamnya, calon jemaah akan diberikan materi membahas sesi tentang perhajian, masalah-masalah ke-Islaman, serta materi dasar Islam lainnya.
"Ini sedang kita pikirkan. Jadi jamaah tidak hanya menunggu,"tuturnya.
Baca juga: Bisa Jadi Referensi, Ini 7 Travel Umrah dan Haji Milik Artis dan UstadzDalam pembinaan ini, Kemenag akan melibatkan seluruh jajaran mulai dari tingkat Kanwil Kemenag Provinsi, Kantor Kemenag Kabupaten/Kota hingga Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan.
"Kita akan optimalkan mereka, untuk menyapa langsung ke jamaah haji dalam masa tunggu dan jamaah yang akan berangkat" ujarnya.
(est)