Sudah seharusnya kaum muslimin mengedepankan untuk mencari ilmu ketimbang harta dunia. Pasalnya orang yang hidup di dunia dengan ilmu, akan mendapatkan keberuntungan hingga akhirat.
Peneliti Institute for the Study of Islamic Thought and Civilizations (Insists), Ustadz Henri Salahuddin, menjelaskan, sejarah membuktikan peradaban Islam tidak identik dengan model-model bangunan, struktur, artistik, serta desain yang melingkupi.
Ada satu kunci utama bagi seorang muslim yang mampu meningkatkan kualitas hidupnya di dunia dan akhirat. Kunci tersebut adalah ilmu pengetahuan dan agama.
Ustadz Adi Hidayat (UAH), mengatakan, ilmu merupakan pintu gerbang seorang muslim dalam memahami ajaran Islam. Wahyu pertama turun memerintahkan umat Islam mengeksplor semua cabang ilmu pengetahuan.
Rektor Universitas Darussalam (Unida) Gontor, Prof. Dr. KH. Hamid Fahmy Zarkasyi, mengatakan, adab merupakan salah satu ajaran inti dari agama Islam. Manusia beradab bisa dilihat dari tiga ciri yakni iman, ilmu, dan amal.
Pengasuh Ponpes Al-Aqobah, Jombang, KH Djunaidi Hidayat menegaskan bahwa setiap muslim harus berusaha mengilmui ibadah yang dilakukannya dengan sebaik-baiknya
Bukan berarti masjid tidak boleh dipakai sebagai tempat budaya dalam mengembangkan ilmu. Tetapi ada batasan yang harus dijaga, sebab masjid adalah tempat yang suci dengan tujuan utama bagi umat Islam untuk menunaikan ibadah salat.
Ilmu pengetahuan merupakan hal paling penting dalam peradaban manusia untuk mengikuti perkembangan zaman dan bekal di akhirat. Di dalam Al Quran, Allah memperintahkan manusia untuk menuntut ilmu agar dapat berfikir komprehensif.
Adab yang paling utama saat hendak menimba ilmu yakni meniatkan karena Allah SWT. Sebab, sesuatu hal yang baik bila diniatkan atas Allah akan mendapatkan berkah tersendiri.
Dan diantara jenis tanah itu ada yang berbentuk lembah yang dapat menampung air hingga penuh dan diantaranya ada padang sahara yang datar. (Hadits Shahih Al-Bukhari No. 77 - Kitab Ilmu)