BSI membuktikan diri sebagai pionir perbankan syariah modern di Indonesia. Dengan strategi inovasi produk dan digitalisasi, BSI tidak hanya memikat nasabah muslim tapi juga memperluas pangsa pasar. Pertumbuhan pesat BSI mencerminkan potensi besar ekonomi syariah Indonesia untuk bersaing di kancah global.
Bank Syariah Indonesia membuktikan bahwa perbankan syariah mampu menciptakan keseimbangan antara profit bisnis dan manfaat sosial melalui konsep inovatif Learn, Earn, Return. Strategi ini tidak hanya menghasilkan pertumbuhan kinerja yang mengesankan, tetapi juga memungkinkan BSI untuk memberikan kontribusi signifikan bagi masyarakat melalui peningkatan zakat. Pendekatan LER menjadi model inspiratif bagi industri keuangan dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan dan menyeluruh.
BSI membuktikan komitmennya dalam mendukung PON XXI 2024 di Aceh-Sumut melalui peningkatan layanan perbankan dan dukungan sponsor. Kolaborasi dengan pemerintah daerah ini diharapkan tidak hanya menyukseskan event olahraga, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi dan transformasi budaya di Aceh. Inovasi layanan digital dan perluasan jaringan ATM menunjukkan keseriusan BSI dalam memfasilitasi kebutuhan finansial selama event berlangsung.
Bank Syariah Indonesia (BSI) meluncurkan program BSI ROCK, menjaring talenta top dari kampus ternama. Wakil Dirut BSI, Bob Tyasika Ananta, ungkap strategi untuk mencetak pemimpin masa depan perbankan syariah. Dengan scholarship, magang, dan ODP, BSI siap menjadi magnet bagi lulusan terbaik, demi pertumbuhan bisnis dan peningkatan market share industri keuangan syariah Indonesia.
BSI siapkan Rp2,8 triliun uang tunai untuk PON XXI Aceh-Sumut 2024. Antisipasi lonjakan transaksi, BSI tambah 206 ATM. Layanan weekend banking dan digital diperkuat. Bank syariah terbesar ini dukung penuh Qanun LKS Aceh. Masyarakat diajak bertransaksi cashless lewat BSI Mobile, QRIS, dan kartu BSI.
Transformasi perbankan syariah Indonesia memasuki babak baru dengan target OJK menciptakan pesaing setara BSI pada 2027. Strategi merger dan pertumbuhan anorganik diharapkan mendongkrak pangsa pasar hingga 10-30%. Pendekatan sukarela dan pemetaan skenario menjadi kunci dalam mewujudkan visi ini, menciptakan ekosistem perbankan syariah yang lebih kompetitif dan inovatif.
Bank Syariah Indonesia (BSI) mendukung UMKM dengan pembiayaan Rp47,72 triliun hingga pertengahan 2024. Fokus pada sektor perdagangan dan ritel, BSI juga mencatat kenaikan Rasio Pembiayaan Inklusif Makroprudensial (RPIM) hingga Rp88,81 triliun. Langkah ini memperkuat ekonomi nasional, meningkatkan daya saing UMKM di pasar global.
Isu penarikan dana milik Muhammadiyah sebesar Rp13 triliun di Bank Syariah Indonesia (BSI) baru saja mereda, kini beredar berita organisasi Islam terbesar di Indonesia
PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) mendistribusikan 9.390 hewan potong yang sehat dan aman konsumsi bagi masyarakat duafa di berbagai wilayah Indonesia pada Idul Adha 1445 H.
Muhammadiyah menarik dana sebesar Rp13 triliun dari PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Menurut Nafan Aji Gusta dari Mirae Asset Sekuritas, penarikan dana tersebut hanya mewakili 0,04 persen dari total Dana Pihak Ketiga (DPK) BRIS, sehingga dampaknya tidak terlalu signifikan.
Tulisan ini membahas hubungan Muhammadiyah dengan Bank Syariah Indonesia (BSI) sejak 2020, termasuk dorongan Muhammadiyah untuk fokus pada UMKM, permasalahan sistem transaksi BSI, dan keputusan PPM untuk konsolidasi dana setelah kecewa pada hasil RUPS BSI 2024.