home edukasi & pesantren

Latar Belakang Munculnya Konsep Gender Non-Biner

Kamis, 25 Agustus 2022 - 04:00 WIB
Ilustrasi (foto: langit7.id/istock)
Gender non-biner akhir-akhir ini menjadi perbincangan khalayak ramai. Setelah sebelumnya mahasiswa Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar mengaku memiliki gender non-biner, bukan laki-laki dan bukan perempuan.

Direktur The Center for Gender Studies (CGS), Dr. Dinar Dewi Kania, istilah gender non-biner sebenarnya lebih mengarah kepada doktrin yang dipengaruhi pemikiran feminis dan kelompok Lesbian, Gay, Biseksual, Transgender dan Queer (LGBTQ).

Dinar menjelaskan, kelompok feminis maupun LGBTQ menilai identitas gender bukan ditentukan oleh alat kelamin biologis. Tapi, gender ditentukan oleh apa yang dirasakan atau dipikirkan oleh mereka sendiri.

Baca Juga: Mahasiswa Unhas Mengaku Gender Non-Biner, Pakar: Terpengaruh LGBTQ



“karena anak itu (mahasiswa baru Unhas) merasa dia bukan laki dan bukan perempuan (queer/ non biner), ya kita disuruh menerima itu, karena dia percaya apa yang dia pikirkan adalah ‘kebenaran’,” kata Dinar kepada LANGIT7.ID, Selasa (23/8/2022).

Para kelompok tersebut akan menuduh diskriminatif siapa saja yang tidak menerima konsep pemikiran mereka, apalagi menyuruh dia berubah. Orang yang tidak kritis tentu akan menutup mata terkait fakta tersebut.
Baca Selanjutnya
Bagikan artikel ini:
Topik Terkait :
feminisme lgbt gender non-biner
Berita Terkait
Berita Lainnya
berita lainnya