LANGIT7, Jakarta - Panglima perang Bani Umayyah menaklukkan Andalusia pada 27 Ramadhan 92 Hijriah atau 19 Juli 711. Andalusia berbeda dengan Andalusia yang ada di Spanyol saat ini.
Asep Sobari dalam Kota-Kota Warisan Umat Islam di Spanyol di kanal Sirah TV menjelaskan, Andalusia merupakan nama daerah Semenjung Iberia (sekarang Spanyol dan Portugal) yang diperintah umat Islam pada 711-1492 M.
Baca Juga: Subhanallah, Anak Ini dengan Keterbatasannya Hafal 30 JuzDalam Qishshatu al-Andalusia min al-Fathi ila as-Suguti, Thariq bin Ziyad mulanya menaklukkan Maroko dan beberapa kota di sekitarnya. Thariq lalu mendapat kepercayaan untuk membebaskan warga Andalusia dari kekejaman Raja Roderick.
Pada 1 Ramadhan 91 H, Thariq dan 500 pasukan terbaik sampai ke Andalusia. Mereka tak langsung kontak senjata. Dia mempelajari kondisi geografis, kondisi sosial masyarakat, hingga geopolitik di daerah itu.
Setelah itu, Thariq kemudian memerintahkan mengirim 7000 pasukan terbaik ke Andalusia. Roderick yang mendengar kabar tersebut langsung kembali ke pusat kota di Toledo. Dia mempersiapkan diri dengan 100 ribu pasukan untuk menyerang Thariq.
Baca Juga: Inspiratif, Kisah Perjuangan Kiai Tohir Menuntut Ilmu Jadi PanutanMendengar jumlah pasukan Roderick tersebut, Thariq meminta untuk dikirimkan 5000 pasukan tambahan. Hingga pada akhirnya pada 28 Ramadhan 92 Hijriah, kedua pasukan yang tak imbang bertemu. Peperangan itu berlangsung sangat dahsyat selama 8 hari. Meski pasukan muslim kalah jumlah, namun mereka tak gentar menjemput syahid di medan perang.
Thariq pun memenangkan peperangan itu. Kekuasaan Roderick pun tumbang. Dari situ, dia meneruskan perluasa wilayah kekuasaan Islam hingga ke Selatan Andalusia tanpa adan perlawanan berarti.
Thariq juga berhasil mengambil hati masyarakat Andalusia. Itu terbukti dengan masyarakat Andalusia berbondong-bondong memeluk agama Islam. Mereka senang dengan keberhasilan pasukan muslim yang membebaskan mereka dari kekejaman Roderick.
Baca Juga: Mengenang Malcolm X, Muslim Kulit Hitam Paling Berpengaruh di Amerika SerikatPenaklukan kota lain kemudian diteruskan oleh Musa bin Nushair. Dia membawa 18.000 pasukan untuk menaklukkan kota yang belum ditaklukkan Thariq. Saat itu pula dia menyatakan Andalusia merupakan bagian dari Daulah Umayyah di Damaskus.
Salah satu kota yang mendapat perlawanan cukup sengit adalah kota Sevilla. Kota itu sempat menjadi ibu kota Romawi. Meski ada perlawanan sengit, namun akhirnya kota itu berhasil ditaklukkan.
Begitu pula dengan pasukan penjaga Merida. Kota itu memberikan perlawanan hingga satu tahun lamanya. Namun lagi-lagi berhasil ditaklukkan oleh Musa bin Nushair.
Berkat kegigihan Thariq dan Musa, wilayah Islam di Eropa semakin luas dan hampir memenuhi seluruh wilayah Eropa. Namun sayang, lantaran unsur politik, umat Islam tak lagi dapat memperluas wilayah dan berhenti pada 750 M. Di kemudian hari, Andalusia menjadi salah satu intelektual dunia.
Baca Juga:
Mohiuddin, Dokter Muslim yang Sukses Lakukan Cangkok Jantung Babi ke Manusia
Bikin Haru, Ini Reaksi Mualaf Asal Inggris saat Pertama Kali Mengunjungi Madinah
Mimpi Wasitah Si Penjual Tempe yang Ingin Miliki Keturunan Ahlil Ilmi(asf)