LANGIT7.ID - , Jakarta - Tingginya kebutuhan obat-obatan saat ini berpengaruh pada peredaran produk farmasi palsu di pasaran. Karena itu, penting kiranya untuk mengetahui bagaimana memilih obat atau suplemen yang baik dan terhindar dari produk palsu.
Apoteker, Erni Luciana, S.At membagikan beberapa cara memilih suplemen yang baik dan benar.
Menurut dia, obat-obatan yang dikatakan baik dan boleh di konsumsi ialah obat yang terdaftar di Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Baca juga: Obati Jiwamu dengan Al-Qur’an, Tadabburi Mutiara-mutiara Wahyu"Badan ini berfungsi melakukan pengecekan terhadap semua obat dan makanan, termasuk suplemen maupun obat tradisional yang beredar di masyarakat Indonesia," ujar Erni dikutip dari kanal YouTube SB30 Health, Rabu (11/5/2022).
Dia menambahkan, untuk pemeriksaan keamanan obat tradisional di Indonesia bisa dilihat dari tiga kategori, yakni jamu, obat herbal berstandar, dan fitofarmaka obat tradisional yang memenuhi kriteria ilmiah.
Masing-masing kategori tersebut mempunyai ciri-ciri tersendiri. Jamu, digunakan berdasarkan pengalaman turun-temurun secara empiris dan sudah terbukti khasiatnya.
Untuk obat herbal berstandar telah dilakukan penelitian mengenai isi yang sudah terstandarisasi.
"Jadi setiap berapa gram ekstrak itu harus mengandung berapa miligram paham aktif. Dan juga telah ada penelitian yang mengatakan demikian dan sudah dilakukan uji klinis pada hewan," ucapnya.
Berikutnya fitofarmaka, menurut Erni ia sama seperti obat herbal berstandar tetapi telah mengalami uji klinis.
"Jadi sudah ada penelitian mengenai aspek keamanan dan keefektifitasnya pada manusia" katanya.
Baca juga: Bumbu Dapur Ini Punya Banyak Khasiat, Bisa Jadi Obat SariawanLebih lanjut, Erni berkata setelah pemeriksaan tiga kategori usai, maka langkah selanjutnya Anda harus melihat berapa nomor registrasinya.
Misal POM TR. 162.396.271, ini menunjukkan bahwa produk tersebut sudah legal dan sah terdaftar di Badan POM. TR artinya obat tradisional dalam negeri. Jika obat tradisional import, tandanya TI.
Sedangkan untuk mengetahui keaslian nomor registrasi, Sahabat dapat membuka situs Badan POM yakni http:/cekbpom.pom.go.id/ untuk mengeceknya.
Selanjutnya, untuk meminimalisir produk palsu adalah dengan cara memeriksa asal produksi atau pabrik obat-obatan tersebut, apakah terpercaya atau tidak.
"Hal tersebut penting untuk menentukan kualitas obat. Dan juga harus membelinya dari sumber terpercaya, sebab meminimalisir produk palsu," ungkapnya.
Selain itu, jadwal
expired juga penting untuk diperhatikan. Serta, penting juga melihat kegunaannya apa.
"Jika suplemen, ciri-cirinya tidak pernah menuliskan hal-hal yang berlebihan. Jadi kata-kata mengobati dan membantu mengobati itu berbeda. Jika ia berani menulis kata-kata mengobati misal diabetes, ginjal dan lainnya, itu sudah pasti bahwa labelnya bohong," ujarnya.
Baca juga: Tahap Kedua, Obat-obatan dan Kosmetik Wajib Bersertifikat Halal"Tidak boleh berikan klaim yang berlebihan sebab itu dapat menyesatkan masyarakat" pungkas Erni.
Terakhir, Erni menambahkan untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap obat-obatan palsu dengan lebih teliti dalam membeli.
"Karena distribusi terlampau banyak maka Anda harus lebih teliti," tutupnya.
(est)