Orang Tua Harus Tahu, Ini Beda Sekolah Muhammadiyah dengan Sekolah Islam Lain

LANGIT7.ID, Jakarta - Di masa Penerimaan Peserta Didik Baru (PPBD) orang tua berusaha mencari sekolah terbaik buat anak. Sekolah Muhammadiyah bisa jadi sekolah Islam pilihan di tengah sistem zonasi yang membatasi anak untuk mendapatkan sekolah negeri yang berkualitas.

Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, H. R. Alpha Amirrachman, menjelaskan, sekolah-sekolah di bawah naungan Muhammadiyah memiliki perbedaan dari sekolah Islam atau madrasah lain.

Perbedaan paling mencolok, amal usaha pendidikan Muhammadiyah dikelola oleh organisasi Islam besar dan modern. Muhammadiyah sudah terbukti mampu melintasi berbagai zaman, mulai dari era kolonial saat persyarikatan ini didirikan KH Ahmad Dahlan pada 1912 sampai saat ini.

“Persyarikatan telah melalui berbagai rezim kepemimpinan bangsa dan memiliki kelenturan serta daya juang yang luar biasa karena semangat yang tinggi dari para aktivisnya,” kata Alpha kepada LANGIT7.ID, Jumat (15/7/2022).

Baca Juga: Alasan Utama Orang Tua Harus Masukkan Anak ke Sekolah Muhammadiyah

Dalam rentang waktu yang panjang itu, persyarikatan membuktikan komitmennya untuk mengambil bagian penting dalam nation building dan membentuk masyarakat Islam yang sebenar-benarnya melalui berbagai amal-amal usaha pendidikan dan kesehatan.

“Dengan demikian sekolah-sekolah Muhammadiyah bukan hanya mencetak pekerja, tapi lebih dari itu mencetak kader bangsa dan umat Islam,” tutur Alpha.

Dari sisi kurikulum, sekolah Muhammadiyah memadukan pengetahuan umum dan pengetahuan agama secara holistik dan integratif.

“Karena sekolah Muhammadiyah menerapkan pendidikan holistik dan integratif yang memadukan pengetahuan agama dan umum dalam setiap aspek pedagogisnya,” kata Alpha.

Mata pelajaran Islam yang hanya ada di sekolah Muhammadiyah adalah mata pelajaran Al-Islam dan Kemuhammadiyahan. Mata pelajaran ini bukan hanya seputar wawasan keislaman dengan landasan tauhid yang kuat, tapi juga pengetahuan praktis, mulai membaca Al-Qur’an hingga praktik ibadah harian seorang muslim.

Selain itu, aspek kognitif siswa di sekolah Muhammadiyah diasah dengan pendekatan High Order Thinking Skills ( HOTS). Aspek kognitif dan psikomotorik siswa Muhammadiyah juga dikembangkan melalui kegiatan-kegiatan di luar kelas.

“Seperti Ikatan Pelajar Muhammadiyah, Tapak Suci dan Hizbul Wathan,” kata Alpha.

Soal biaya, orang tua tidak perlu khawatir dengan prosedur dan biaya masuk ke sekolah Muhammadiyah. Alpha menerangkan, prosedur dan biaya masuk ke sekolah Muhammadiyah tidak jauh berbeda dengan sekolah-sekolah swasta lain.

Baca Juga: Haedar Nashir: Meski Pandemi, Sekolah Muhammadiyah Harus Berikan yang Terbaik

“Namun tentu saja ditelisik dari aspek pembiayaan bervariatif dari satu sekolah dengan sekolah lainnya, dari wilayah dengan wilayah atau daerah lainnya,” ujar Alpha.

Di sisi lain, sekolah-sekolah Muhammadiyah merupakan sekolah untuk semua. Siapa saja dari kelas ekonomi atau agama apapun bisa untuk bersekolah di sekolah Muhammadiyah.

“Bahkan sekolah-sekolah Muhammadiyah di Indonesia bagian timur sebagian besar adalah siswa-siswa non-Muslim, dan sebagian lulusannya bahkan sudah menjadi pemimpin di daerahnya masing-masing,” ungkap Alpha.