LANGIT7.ID, Jakarta - Allah menurunkan Al Qur'an kepada Nabi Muhammad SAW sebagai sumber ajaran umat Islam dalam menjalani kehidupan, baik di dunia maupun di akhirat. Al-Qur'an menjadi satu-satunya wahyu Allah Ta'ala yang masih terjaga hingga kini.
Al-Qur'an turun dalam tiga kali sebagai bukti dari keagungannya, hal tersebutlah yang tidak dialami oleh kitab suci samawi sebelumnya. Al-Qur'an turun dengan tertib dari fase-fase disampaikan mulai dari sisi Allah Ta'ala hingga kepada Nabi Muhammad Saw.
Dilansir dari Jurnal Mimbar Agama Budaya, berikut tiga tahapan diturunkannya Al-Qur'an:
1. Tahapan Pertama Tahapan pertama, penyampaian Al-Qur'an dari Allah Ta'ala di Lauh al-Mahfuzh. Artinya, sebelum Al-Qur'an disampaikan kepada Rasulullah Saw Al-Qur'an terlebih dahulu disampaikan di Lauh al-Mahfuzh.
Lauh Al-Mahfuzh, yakni suatu tempat lembaran yang terpelihara di mana Al-Qur'an pertama kali ditulis pada lembaran tersebut. Secara umum Lauhil Mahfuzh diartikan sebagai tempat yang di dalamnya tersimpan segala sesuatu berkaitan dengan qada dan qadar.
Baca Juga: Tafsir Al-Insyirah Ayat 7: Seimbang Antara Urusan Dunia dan AkhiratTidak ada satu manusia pun yang tahu bagaimana cara penyampaian Al-Qur'an dari Allah ke Lauh al-Mahfuzh, akan tetapi manusia wajib mempercayainya ssbagaimana firman Allah Ta'ala:
بَلْ هُوَ قُرْاٰنٌ مَّجِيْدٌۙ
Artinya: "Tetapi dia (yang didustakan mereka) itu ialah Al-Qur'an yang mulia (tersimpan) dalam Lauh al-Mahfuzh." (QS Al-Buruj: 21).
Ibnu Katsir menyampaikan, Al-Qur'an berada di lauh mahfuzh artinya berada di suatu tempat yang tinggi, yang dipelihara dari segala bentuk penambahan, pengurangan, pemalsuan, dan perubahan.
Menurut Sayyid Quthub, keberadaan Al-Qur'an terpelihara dan akan selalu menjadi rujukan akhir yang mencakup segala persoalan dan hanya kepadaNya dikembalikan semua perkataan.
2. Tahapan Kedua Tahapan kedua, turunnya Al-Qur'an ke langit pertama dengan sekaligus. Dari langit pertama itu Al-Qur'an disimpan pada bayt al-izzah. Baitul Izzah ini ada di langit yang paling bawah atau langit dunia.
Hal tersebut didasarkan riwayat Ibn Abbas yang berdasarkan firman Allah Ta'ala:
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةٍ مُّبٰرَكَةٍ اِنَّا كُنَّا مُنْذِرِيْنَ
Artinya: "Sesungguhnya Kami menurunkan pada suatu malam yang diberkahi. Dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS Adh Dukhan: 3).
اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ
Baca Juga: Gontor Komitmen Ikuti Proses Hukum Wafatnya Santri AMArtinya: "Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur'an) pada malam kemuliaan." (QS Al Qadar: 1).
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ
Artinya: "Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur'an." (QS Al Baqarah: 185).
Ketiga ayat di atas menjelaskan, Al-Qur'an diturunkan pada satu malam yang diberkahi, yaitu malam kemuliaan (lailatul qadar) dan malam itu menjadi salah satu dari malam-malam Ramadhan.
3. Tahapan Ketiga Tahapan ketiga, Al-Qur'an diturunkan dari bayt al-izzah di langit dunia kemudian diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW pertama kali pada lailatul qadar, tetapi turunnya tidak sekaligus melainkan sedikit demi sedikit menurut keperluan, masa, dan tempat nuzulul qur'an.
Pada tahap ketiga ini, malaikat Jibril menjadi pelantara atau juga sering disebut dengan nama ruhul amin dari baitul izzah kepada Nabi Muhammad SAW di gua hira (Makkah).
Hal tersebut sebagaimana firman Allah Ta'ala dalam surat Al-Isra ayat 106:
وَقُرْاٰنًا فَرَقْنٰهُ لِتَقْرَاَهٗ عَلَى النَّاسِ عَلٰى مُكْثٍ وَّنَزَّلْنٰهُ تَنْزِيْلًا
Artinya: "Dan Al-Qur'an itu telah kami turunkan dengan berangsur-angsur agar kamu membacanya perlahan kepada manusia. Dan kami menurunkannya bagian demi bagian." (QS Al-Isra: 106).
Baca Juga: Tolak Kenaikan Harga BBM, PKS Walk Out di Sidang Paripurna DPR(zhd)