LANGIT7.ID, Jakarta - Peretas atau hacker bukan hal yang asing di era kecanggihan teknologi. Mereka melakukan berbagai upaya untuk mengeksploitasi sebuah sistem penting.
Seperti halnya yang dilakukan Bjorka, peretas misterius yang menghebohkan Indonesia. Dirinya mengungkap banyak dokumen penting negara dan juga membocorkan banyak data-data masyarakat dan pemerintah Tanah Air.
Bahkan Bjorka juga menjual data-data tersebut melalui forum
Breached.to. Selain itu, Bjorka juga sempat secara terang-terangan mengaku mengetahui keburukan pemerintahan Indonesia.
Baca Juga: Jadi Buron Pemerintah Indonesia, Ini Bjorka SesungguhnyaPara peretas sebenarnya tidak semata-mata melakukan kejahatan. Ada kategori tertentu dari peretas yang dikelompokkan berdasarkan warna topi.
Seperti halnya di film-film, kelompok dengan topi hitam berupakan peran antagonis. Sementara yang bertopi putih adalah kelompok protagonis.
Selain itu, ada pula peretas bertopi abu-abu. Lantas apa perbedaan peranan dari kelompok-kelompok peretas tersebut? Berikut penjelasannya:
1. Peretas Bertopi Hitam Melansir dari Kaspersky, Kamis (15/9/2022) peretas topi hitam adalah penjahat yang membobol jaringan komputer dengan niat jahat. Mereka mengeksploitasi sistem korbannya dengan memasukkan malware untuk menghancurkan file.
Peretas topi hitam juga berani menyandera komputer untuk mencuri kata sandi, nomor kartu kredit dan informasi pribadi lainnya.
Peretas dengan kategori ini umumnya dimotivasi oleh alasan kepentingan pribadi. Mereka biasanya ingin mendapatkan keuntungan finansial, balas dendam, memecah-belah persatuan tertentu, hingga menyebarkan malapetaka.
2. Peretas Bertopi PutihBerbeda dengan peretas topi hitam, kelompok topi putih menggunakan kemampuannya untuk membantu melindungi organisasi tertentu. Mereka kerap dibayar perusahaan sebagai spesialis keamanan yang berusaha menemukan celah dalam keamanan.
Peretas topi putih menggunakan metode peretasan yang sama dengan topi hitam. Namun perbedaan utamanya, mereka memiliki izin dari pemilik sistem terlebih dahulu, yang membuat prosesnya sepenuhnya legal.
Alih-alih mengeksploitasi kerentanan untuk menyebarkan kode, peretas topi putih bekerja dengan operator jaringan membantu memperbaiki masalah sebelum orang lain menemukannya.
3. Peretas Bertopi Abu-abuPeretas topi abu-abu merupakan perpaduan antara aktivitas topi hitam dan topi putih. Peretas topi abu-abu sering mencari kerentanan dalam sistem tanpa izin atau sepengetahuan pemiliknya.
Jika masalah ditemukan, mereka melaporkannya kepada pemilik, terkadang meminta sedikit biaya untuk memperbaiki masalah tersebut. Kelompok topi abu-abu menganggap mereka melakukan sesuatu yang baik dengan meretas situs web dan menyerang jaringan tanpa izin.
Baca Juga: Sinyal iPhone Hilang Pasca Update iOS 16, Ini Cara Mengatasinya(zhd)