LANGIT7.ID, Jakarta - Pelangi merupakan
fenomena alam yang paling indah. Menampilkan beragam warna dengan membentang setengah lingkaran, pelangi mampu membuat setiap mata memandangnya.
Sebagian besar orang menganggap pelangi adalah fenomena yang muncul setelah hujan. Sebab, pelangi terlihat jelas dengan awan hujan (cumulonimbus) yang berada di dekatnya.
Baca Juga: Mengenal Siklon Tropis, Fenomena Alam Kerap Terjadi di IndonesiaLantas, apakah benar pelangi selalu datang setelah hujan? Berikut penjelasannya.
Melansir dari
Earth Eclipse, Rabu (21/9/2022) pelangi dapat dijelaskan sebagai sebuah peristiwa pembiasan alam. Pembiasan merupakan proses penguraian satu warna tertentu menjadi beberapa warna lainnya melalui suatu medium.
Pelangi adalah fenomena alam yang merupakan proses optik. Proses terbentuknya matahari melibatkan tiga tahap, yaitu refleksi, dispersi, dan refraksi.
Tahap refleksi, pelangi terbentuk karena sinar matahari dan kondisi atmosfer. Udara yang mengandung banyak butiran air membentuk seperti tirai dan memantulkan kembali cahaya yang datang.
Baca Juga: Dieng Membeku, Begini Proses Terbentuknya Embun EsCahaya kemudian dipantulkan di dalam tetesan terpisah menjadi panjang gelombang sehingga terbentuk warna komponennya atau disebut dispersi.
Lalu refraksi, yaitu ketika cahaya keluar atau menembus tetesan air. Ini terjadi ketika sinar matahari bersentuhan dengan tetesan air hujan pada sudut tertentu. Cahaya pelangi kemudian menyebar dan melebar.
Berdasarkan tiga tahap di atas, pelangi memang kerap muncul sehabis hujan. Namun, dalam pembentukannya, tetesan air membutuhkan matahari yang bersinar untuk dapat terbentuknya gelombang cahaya. Kondisi awan harus jauh dari matahari agar pelangi muncul.
Baca Juga:
Fenomena Langka Komet Melintasi Bumi, Ini Penampakannya
Fenomena Bediding, Tanda Masuk Musim Kemarau(asf)