LANGIT7.ID - , Jakarta - Menjadi orang baik dan bermanfaat adalah perbuatan terpuji, di mana hal itu diperintahkan Allah
Subhanahu Wa Ta'ala. Salah satu dalil yang memerintahkan kita untuk menjadi orang baik, terdapat dalam
surat Al Isra ayat 7:
اِنْ اَحْسَنْتُمْ اَحْسَنْتُمْ لِاَنْفُسِكُمْ ۗوَاِنْ اَسَأْتُمْ فَلَهَاۗ فَاِذَا جَاۤءَ وَعْدُ الْاٰخِرَةِ لِيَسٗۤـُٔوْا وُجُوْهَكُمْ وَلِيَدْخُلُوا الْمَسْجِدَ كَمَا دَخَلُوْهُ اَوَّلَ مَرَّةٍ وَّلِيُتَبِّرُوْا مَا عَلَوْا تَتْبِيْرًا
Artinya:
Jika kamu berbuat baik (berarti) kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri. Dan jika kamu berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu untuk dirimu sendiri. Apabila datang saat hukuman (kejahatan) yang kedua, (Kami bangkitkan musuhmu) untuk menyuramkan wajahmu lalu mereka masuk ke dalam masjid (
Masjidil Aqsa), sebagaimana ketika mereka memasukinya pertama kali dan mereka membinasakan apa saja yang mereka kuasai.
Baca juga: Tafsir Surat Al-Fajr Ayat 1: Allah SWT Bersumpah Atas Nama WaktuMenurut tafsir
Kementerian Agama, surat tersebut menerangkan, jika kamu berbuat baik dengan menaati perintah Allah dan Rasul-Nya serta melakukan kebijakan kepada sesamanya, berarti kamu berbuat baik untuk dirimu sendiri, karena balasan yang kamu peroleh dari kebaikan itu.
Demikian juga jika kamu berbuat jahat, maka kerugian kejahatan itu juga untuk dirimu sendiri, karena akibat dari kejahatan akan menimpamu.
Dalam hadits lainnya diriwayatkan oleh ath-Thabari dan lainnya dalam al-Mu’jam,
Rasulullah SAW bersabda,
مَثَلُ الْمُؤْمِنِ مَثَلُ النَّخْلَةِ , مَا أَخَذْتَ مِنْهَا مِنْ شَيْءٍ نَفَعَكَ
“Permisalan seorang mukmin adalah bagaikan pohon kurma. Bagian manapun yang kau ambil, maka akan bermanfaat untukmu.”
Baca juga: Tafsir Al-Mu'minun Ayat 51: Perintah Allah Konsumsi Pangan HalalHadist tersebut menerangkan, bahwa sebaik-baiknya Muslim adalah seperti
pohon kurma, yaitu yang bermanfaat.
Pohon kurma merupakan sebaik-baiknya pohon yang keistimewaannya disamakan dengan orang-orang beriman. Seorang mukmin harus bersifat baik.
Akar pohon kurma juga dikenal sangat kokoh. Kekokohannya pun diibaratkan pada keimanan seorang
mukmin. Dan cabang-cabang kurma yang menjulur diibaratkan dengan cabang-cabang iman seperti ketaatan, ibadah, amalan juga perkataan yang baik.
Seorang mukmin itu memiliki kontribusi yang besar untuk sesama. Apa yang diperbuatnya adalah sebuah kebaikan bagi orang lain dan tidak jadi mudharat bagi orang lain.
Keberadaan seorang Muslim harus bisa menjadi manfaat bagi orang lain. Ini harus dilakukan secara kontinyu supaya hidup makin bermutu.
(est)