LANGIT7.ID, Jakarta - Menteri Keuangan (Menkeu) RI,
Sri Mulyani Indrawati, turut menanggapi kabar pengunduran diri Liz Truss sebagai Perdana Menteri (PM) Inggris. Sri Mulyani menilai mundurnya
Truss tak lepas dari memburuknya ekonomi di Inggris yang berpengaruh terhadap kondisi politik di suatu negara.
"Di Inggris, kita bisa melihat tekanan ekonomi dan inflasinya yang tinggi, Menteri Keuangannya diganti, bahkan PM nya turun. Ini bukti bahwa kondisi ekonomi berpengaruh terhadap kondisi politik," kata Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN KITA edisi Oktober 2022 di Jakarta, Jumat (21/10/2022).
Baca Juga: 45 Hari Menjabat, PM Inggris Liz Truss Putuskan MundurSri Mulyani mengatakan situasi dunia saat ini penuh ketidakpastian. Lingkungan global bergejolak dengan tingginya harga komoditas utama dunia yang berimbas terhadap perekonomian banyak negara serta volatilitasnya yang tinggi akibat perang Rusia-Ukraina.
"Gejolak politik ini sudah mengganggu sisi pasokan dan distribusi, karena menyebabkan harga komoditas menjadi tinggi dan gampang sekali bergejolak. Tingginya harga-harga komoditas ini kemudian memicu tingginya inflasi di berbagai negara," ujar Menkeu.
Kebijakan Bank Sentral AS The Federal Reserve (The Fed) yang semakin agresif dalam menaikkan suku bunganya juga harus diwaspadai. Diperkirakan suku bunga meningkat mencapai 4,5 persen hingga akhir tahun.
Baca Juga: Salah Kirim Email Dinas Pakai Akun Pribadi, Mendagri Inggris MundurSelain itu, gejolak inflasi juga sudah nampak di Eropa yang kini mencapai level 10, terutama di harga energi yang kemudian memicu gejolak dan tekanan sosial. Negara-negara emerging markets juga masih mengalami inflasi, seperti Brazil 8,7 persen, Meksiko 8,7 persen, India 7 persen, dan Indonesia 6 persen.
"Maka dari itu perlu respon kebijakan moneter untuk menstabilkan harga, yaitu dengan menaikkan suku bunga dan menetapkan likuiditas. Outlook perekonomian global menjadi melemah seiring kenaikan harga dan pengetatan kebijakan moneter," ungkap Sri Mulyani.
Baca Juga:
Resesi Global Diprediksi Terjadi 2023, Ini Saran Ekonom
Situasi Global Makin Memburuk, SBY Minta Pemimpin G20 Selamatkan Dunia
Chatib Basri: Indonesia Tak Akan Resesi tapi Pemerintah Perlu Antisipasi(asf)