LANGIT7.ID - , Jakarta - Menyandang status sebagai ibu merupakan tugas yang mulia sekaligus berat. Sebab ada kehidupan yang harus mereka jaga dan didik dengan baik. Menyadari hal itu, membuat pikiran para ibu akan terus menerus dibebani dengan bagaimana menjadi ibu yang baik, sehingga berdampak ketidaknyamanan dalam menjalankan peran.
Psikolog & Co-Founder Tiga Generasi, Saskhya Aulia memberikan tiga cara berpikir yang harus dimiliki oleh para ibu untuk kehidupan sehari-hari, agar bisa menjalankan peran dengan nyaman.
Baca juga: Anak Nyanyi Lagu Dewasa, Psikolog: Berdampak ke Cara PikirHal pertama yang harus dilakukan adalah hindari menampilkan imej sempurna ke anak dan
keluarga. Menurut Saskhya, seorang ibu hanya manusia biasa yang tidak bisa memikul semua beban. Selain itu, Anda juga tidak punya kewajiban untuk menjadi ibu yang sempurna.
"Kalau kita sempurna itu tidak seru, karena tidak ada yang dipelajari dan kita tidak bertumbuh. Jadi kalau kita sudah menanamkan
mindset tidak sempurna, kalau kita salah ya tidak apa-apa karena kita juga manusia tetapi tetap harus dipelajari sebab dan akibatnya," ujar Saskhya dalam bincang parenting, Jumat (28/10/2022).
Dia menambahkan, saat ibu berbuat kesalahan, maka si kecil juga akan
belajar bahwa manusia pasti pernah salah.
Kemudian, tips selanjutnya adalah seorang ibu boleh meminta bantuan. Terkadang para ibu sungkan meminta bantuan kepada mertua maupun suami, karena takut dianggap tidak bisa mengurus anak atau rumah. Padahal, menurut Saskhya, itu adalah pikiran yang salah.
"Kita boleh minta bantuan, tetapi ngomongnya juga harus tepat. Misalnya ke orang tua harus memakai teknik
generasi sandwich. Salah satu teknik komunikasinya yang bisa kita pakai yakni buka dengan yang baik, taruh
message di tengah dan tutup lagi dengan sesuatu yang baik," katanya.
Baca juga: Memaknai Doa Seorang Ibu yang Dapat Menembus Bumi dan LangitSementara, untuk suami ajak berkomunikasi setiap harinya. Bicarakan semua hal, mulai dari yang penting hingga tidak penting.
Ketiga, para ibu bisa menemukan kebahagiaan kecil sehari-hari, tanpa harus ribet. Misal, sebelum tidur ibu bisa memikirkan tiga hal yang membuat tersenyum di hari ini.
"Misal karena anak senyum atau habis makan enak dan lainnya. Tujuannya untuk melatih kita punya mindset bersyukur, supaya besok kalau bangun para ibu bisa melakukan perannya kembali dengan baik lagi," tutupnya.
(est)