LANGIT7.ID, Jakarta - Kunci bertahan hidup selama krisis pandemi Covid-19 adalah saling peduli dan gotong royong. Karenanya, Gerak Bareng menggagas program Tetangga Bantu Tetangga.
Tetangga Bantu Tetangga diluncurkan pada 5 Agustus silam. Relawan telah menyalurkan sekitar 1.000 paket pelengkap penunjang kebutuhan bahan pokok dan telah berjalan selama 10 hari sejak inisiatif dimulai.
Tetangga Bantu Tetangga berlanjut lagi ketika pemerintah memutuskan perpanjangan PPKM Level 4 di sejumlah wilayah, termasuk DKI Jakarta. Hal tersebut membuat banyak masyarakat terdampak, mulai dari kehilangan pekerjaan yang membuat masyarakat kesulitan memenuhi kebutuhan sehari hari.
BACA JUGA: Bantu Kesembuhan Pasien, Covid Ranger Berharap Relawan Covid-19 Makin Banyak"Program ini di inisiasi untuk membantu kesulitan masyarakat yang kekurangan. Sekitar 267 Keluarga atau sekitar 1.068 Jiwa, " kata Ahmad Zaki Pendiri Yayasan Gerak Bareng dalam ketrangannya, Rabu (18/8/2021).
Agar bantuan teersalur tepat sasaran, relawan langsung yang melakukan assessment penerima manfaat di setiap RT mencari warga yang benar benar membutuhkan.
Masyarakat yang terdata dan memiliki kupon diperkenankan datang mengambil paket tersebut setiap hari di Garasi Hijrah, Jalan KPBD Dalam No. 33, RT 09/01, Sukabumi Selatan, Kebon Jeruk-Jakarta Barat.
Paket bantuan terdiri dari sayur mayur, tahu tempe, telur, buah, daging, minyak goreng, beras dan lain-lainnya. Setiap hari selama PPKM, program ini berlangsung sejak pukul 07.00 pagi.
Semua kebutuhan untuk memasak ini disediakan cuma cuma, gratis. “Belanja nol rupiah bayar pakai doa begitulah istilah kekiniannya,”tambah Zaki.
Mereka yang antri tetap mengedepankan protolol kesehatan dan menggunakan masker. Barang belanjaan yang di peroleh warga setiap harinya bervariatif, mulai dari Rp25 ribu sampai Rp80 ribu setiap harinya.
Warga RW 01 Sukabumi Selatan, terutama ibu ibu merasa bersyukur dengan program tersebut. Seperti yang dirasakan Ibu Jaja yang ikut antri selepas subuh sejak pukul 05.00.
Saya dan warga berharap program ini berlanjut hingga akhir PPKM , sampai warga bisa beraktivitas dan mencari nafkah seperti biasa," kata Bu Jaja.
(bal)