alexametrics
Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Sabtu, 25 Maret 2023
home edukasi & pesantren detail berita

Drone Emprit: ChatGPT Perlu Suplai Referensi agar Akurat Jawab Masalah Agama

Muhajirin Senin, 05 Desember 2022 - 18:52 WIB
Drone Emprit: ChatGPT Perlu Suplai Referensi agar Akurat Jawab Masalah Agama
Ilustrasi OpenAI (foto: siasat.com)
LANGIT7.ID, Jakarta - Pendiri platform analisis media sosial Drone Emprit, Ismail Fahmi, mendorong ormas Islam seperti Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama hingga MUI untuk mensuplai informasi akurat untuk artificial intelligence (AI) ChatGPT yang tengah dikembangkan OpenAI.

ChatGPT
yang masih dalam tahap uji coba publik ini disinyalir mampu menjawab semua pertanyaan manusia, termasuk dalam perkara agama. Ismail Fahmi menyebut, ormas Islam bisa masuk pada titik ini. Muhammadiyah maupun MUI bisa bekerjasama dengan OpenAI untuk menyediakan referensi akurat seputar agama Islam.

“Secara teknis, kenapa itu bisa dilakukan, AI itu mendapatkan knowledge dari membaca teks. Semua teks dibaca itu jadi sumbernya. Kalau dia dikasih buku-buku, nanti dia bisa melihat segala macam argument pertanyaan. Semua dibaca. Artikel-artikel dibaca,” kata Ismail Fahmi kepada Langit7.id, Senin (5/12/2022).

Baca Juga: AI Makin Canggih, Muncul ChatGPT yang Bisa Jawab Persoalan Agama

ChatGPT
membaca semua teks bacaan yang diberikan kepadanya. Maka itu, AI ini bisa menjawab semua pertanyaan selama ada di dalam teks yang dia baca. Jika sumber yang ditanyakan belum ada, AI ini langsung menjawab ‘tidak tahu’.

“Tantangannya, saya sudah bilang ke Muhammadiyah langsung, supaya Muhammadiyah bekerjasama dengan institusi seperti OpenAI ini. Tujuannya apa? supaya memberi bahan bacaan kepada AI, supaya mereka pintar. Terkait apa, terkait agama tentunya," ungkap Ismail Fahmi.

Ismail Fahmi menjelaskan, Muhammadiyah, NU, dan MUI merupakan organisasi yang bergerak di bidang keagamaan. Muhammadiyah punya Majelis Tarjih, NU punya Bahtsul Masail, dan MUI ada Majelis Fatwa. Ada pula bahan-bahan teks lain yang bisa dipertanggungjawabkan secara akurat.

Baca Juga: Apa Itu Chatbot dan Efeknya bagi Bisnis Perusahaan?

“Itu bahan-bahan yang sudah dibentuk, dipikirin, dibahas sama ulama. Jadi, bahannya bukan dari blogspot yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Kalau ini (fatwa MUI, NU, dan Muhammadiyah) bisa dipertanggungjawabkan. Jadi kita harapkan, lembaga ini menyuplai informasi yang bisa dipertanggungjawabkan,” ujar Ismail Fahmi.

Dengan begitu, umat Islam yang bertanya melalui ChatGPT itu bisa mendapatkan jawaban yang tepat. Secara realistis, ormas Islam belum bisa mengejar teknologinya, bahkan lembaga perusahaan besar pun demikian.

“Tapi, kita punya peluang dalam hal ‘mengajari, mendidik’ mesin ini. jadi, Muhammadiyah suplailah buku-buku tanya jawab, hasil tarjih, atau apapun supaya dibaca sama si mesin ini,” ucap Ismail Fahmi.

Bisa Dimanfaatkan untuk Edukasi Umat


Ismail Fahmi teknologi semacam ChatGPT itu bisa dimanfaatkan untuk mengedukasi umat Islam terkait teks-teks keagamaan. Dia melihat itu sebagai perkembangan teknologi yang sangat positif dan membantu. Umat Islam menjadikan itu sebagai media belajar.

“Bertanya. Tapi kalau sumbernya bagus, bisa dipertanggungjawabkan lebih bagus. Kalau sekarang bahan mereka, nyari di TikTok, YouTube. Sumbernya dari mana, dari siapapun, bisa dari influencer yang bikin konten di TikTok, di YouTube, belum terverifikasi,” ujar Ismail Fahmi.

Baca Juga: BPJPH Bakal Manfaatkan AI dan Blockchain untuk Sertifikasi Halal

Apalagi, kata dia, umat Islam tidak pernah dilarang untuk bertanya kepada siapapun. Termasuk dengan adanya ChatGPT ini. Dia menyebut ChatGPT merupakan search engine seperti Google. Hanya saja, Google hanya membantu menunjukkan dan ngasih pilihan. Sementara, ChatGPT langsung memberi dan memilihkan jawaban, berdasarkan teks-teks yang pernah dibaca AI tersebut.

“Jawabannya itu apakah akurat? Belum tentu. Bertanya saja tidak masalah, ke AI, tidak masalah. Nanti yang masalah adalah mengikuti atau tidak. Seyogyanya umat Islam tidak langsung mengikuti. Itu sebagai referensi saja. Karena dia semacam search engine yang advance, nanti langsung menemukan poin-poinnya,” ujar Ismail Fahmi.

ChatGPT
memang masih dalam tahap uji coba, sehingga jawaban belum bisa terjamin akurat 100%. Pada titik inilah ormas Islam harus mengambil peran penting untuk ‘mendidik’ AI tersebut dengan memberikan informasi akurat seputar agama Islam.

Baca Juga: Betulkah Pekerjaan Manusia Bakal Digantikan AI? Ini Jawaban CEO WIR Group

Saat ini, kata Ismail Fahmi, jawaban yang diberikan ChatGPT bersumber dari media sosial ataupun search engine. Secara akurasi, belum bisa dipertanggungjawabkan.

“Kalau ini, kita bisa konten-konten yang seharusnya tidak dijadikan referensi, sama si AI ini. AI hanya akan menjadikan konten yang terverifikasi aja, sebagai bahannya. Ini perkembangan bagus ke depan. Kita bisa berkontribusi dalam menyuplai referensi,” ujar Ismail Fahmi.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Sabtu 25 Maret 2023
Imsak
04:32
Shubuh
04:42
Dhuhur
12:02
Ashar
15:14
Maghrib
18:04
Isya
19:13
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan