LANGIT7.ID, Jakarta -
Achraf Hakimi menjadi salah satu bintang di
Piala Dunia 2022. Pemain
Timnas Maroko itu mendapat sorotan saat melesakkan gol penentu kemenangan Maroko atas Spanyol 3-0 lewat adu penalti, Selasa (6/12/2022). Tapi siapa sangka, Hakimi merupakan anak seorang pedagang kaki lima.
Hakimi lahir di Madrid, Spanyol, besar di Spanyol, dan memiliki istri orang Spanyol. Dia sempat berlatih bersama Timnas Spanyol, namun akhirnya memilih berpaspor Maroko. Dia tidak mencapai posisi bintang sepak bola seperti sekarang dengan mudah. Dia harus melalui jalan terjal dan berliku.
Hakimi dibesarkan di dalam keluarga sederhana di pinggiran kota industri Getafe di Madrid. Meski begitu, dia merasa sangat bahagia dengan keadaan keluarga yang harmonis. Dia selalu bersemangat saat berjalan ke akademi Castilla Real Madrid.
Baca Juga: Selebrasi Mengharukan Achraf Hakimi, Cium Kening Ibu Usai Kalahkan Belgia"Ibu saya adalah seorang
cleaning service dan ayah saya adalah seorang pedagang kaki lima. Mereka menyerahkan hidup mereka untuk saya. Mereka mengambil banyak hal dari saudara saya agar saya berhasil. Hari ini, saya bermain untuk mereka,” kata Hakimi, melansir Al-Jazeera, Rabu (7/12/2022).
Hakimi tidak pernah putus asa. Saat remaja, dia menampilkan permainan gemilang di UEFA Youth League. Namanya pun mulai dikenal publik lokal. Pada saat itulah Federasi Sepak Bola Kerajaan Maroko tertarik untuk meminang Hakimi.
Baca Juga: Hadits Nabi: Kunci Sukses Anak Terletak pada Rida Orang Tua
“Kami mengintai Achraf Hakimi ketika dia bermain dengan tim Real Madrid U17. Dia terus-menerus berhubungan dengan pengintai kami, menanyakan kapan kamp pelatihan atau pertandingan kami berikutnya. Saya, secara pribadi, berjanji kepadanya bahwa jika dia terus bekerja seperti sebelumnya, dia akan segera bergabung dengan tim nasional senior,” kata Direktur Teknis Federasi Sepak Bola Maroko, Nasser Larguet.
Benar saja, Hakimi mulai debut pertamanya bersama Timnas Maroko pada 2016 saat berusia 18 tahun. Meski tergoda bermain untuk Spanyol, Hakimi pada akhirnya tidak pernah merasa cocok dengan La Roja.
Baca Juga: Bukan WAGs, Timnas Maroko Boyong Orang Tua sebagai Suporter
“Budaya saya adalah Maroko. Di rumah, kami berbicara dan makan Maroko dan saya adalah seorang Muslim yang taat. Sejujurnya, saya tidak perlu terlalu memikirkannya. Saya biasa menonton pertandingan Maroko dengan ayah saya yang selalu bercerita tentang pemain legendaris di masa lalu,” katanya dalam sebuah wawancara dengan majalah L'Equipe.
Pada 2017, Hakimi bergabung dengan Real Madrid. Di bawah asuhan Zinedine Zidane, dia tampil sembilan kali di La Liga dan mencetak dua gol. Itu sudah cukup baginya untuk mengamankan tempat di Timnas Maroko untuk Piala Dunia 2018.
Piala Dunia 2018 di Rusia menjadi Piala Dunia pertama bagi Hakimi. Meski kala itu Maroko harus tersingkir di fase grup. Namun kini, anak pedagang kaki lima itu mampu membawa Maroko hingga ke perempatfinal Piala Dunia 2022.
Baca Juga: Timnas Maroko Kibarkan Bendera Palestina Usai Menang atas Spanyol(jqf)