Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Rabu, 13 November 2024
home lifestyle muslim detail berita

5 Gaya Kerja Orang Mudah Cemas, Terlalu Memaksakan Diri

mahmuda attar hussein Senin, 19 Desember 2022 - 11:35 WIB
5 Gaya Kerja Orang Mudah Cemas, Terlalu Memaksakan Diri
5 Gaya Kerja Orang Mudah Cemas, Banyak Sifat Palsu Ditunjukkan. (Foto: Istimewa).
LANGIT7.ID, Jakarta - Ada 5 gaya kerja orang-orang yang memiliki masalah secara psikis. Mereka banyak menujukkan sifat positif, padahal sebenarnya ada kekhawatiran berlebih.

Psikolog berlisensi, Nikki Lacherza-Drew mengatakan, sifat-sifat ini belum tentu gaya kerja mereka. Bisa jadi kekhawatiran terhadap beberapa faktor.

"Misal takut atasan, takut dipecat, dan takut menjadi sorotan negatif," kata Nikki melansir Huffpost dikutip Senin (19/12/2022).

Tidak sedikit karyawan memaksakan gaya kerja mereka untuk menunjukkan sifat positif palsu. Kepribadian tersebut sebetulnya bentuk kecemasan diri.

Lalu apa saja 5 gaya kerja orang-orang yang mudah cemas? Berikut ulasannya:

Baca Juga: 6 Cara Sederhana Atasi Stres Kerja agar Produktivitas Tak Menurun

1. Perfeksionisme

Nikki mengatakan, banyak individu dengan sifat perfeksionis memiliki rasa takut gagal lebih tinggi dibandingkan yang lainnya. Selain itu, perfeksionisme bisa berdampak negatif pada kerja tim dalam lingkungan kerja.

"Mereka mati-matian berusaha untuk tidak gagal, dan mereka kerap kali menuntut kesempurnaan dalam bekerja. Ironisnya, bila kesempurnaan tidak dapat diperoleh, mereka akan tetap gagal pada akhirnya," katanya.

2. Menyenangkan orang

Menjadi orang yang selalu siap memberi bantuan tentu akan membuat Sahabat Langit7 disukai di kantor. Namun ada titik kritis di mana hal ini justru bisa lebih merugikan.

"Menyenangkan orang adalah bentuk kecemasan, karena berasal dari kekhawatiran dan ketakutan akan anggapan buruk orang lain. Kecemasan itulah yang mendorong Anda untuk menyenangkan orang lain, hingga merusak batasan dan kesejahteraan Anda sendiri," kata psikoterapis di States of Wellness Counseling di Illinois dan Wisconsin, Shannon Garcia.

3. Penundaan

Menunda pekerjaan pun tergolong ke dalam kecemasan diri di tempat kerja. Beberapa faktor penundaan pekerjaan itu di antaranya karena takut berinteraksi dengan atasan ataupun rekan kerja lainnya.

"Jika Anda berusaha menghindari orang, tempat, atau tugas tertentu di tempat kerja, itu mungkin adalah kecemasan. Bahkan mungkin Anda menghindari makan siang dan interaksi sosial dengan rekan lainnya," kata Garcia.

Celakanya, kecemasan dalam hal ini bisa berakibat jangka panjang. Beberapa penundaan terhadap hal tertentu itu bisa menjadi membuat seseorang menghindar, termasuk dalam wawancara ketika naik jabatan.

4. Manajemen mikro

Mirip dengan perfeksionis, manajemen mikro yang dimiliki seseorang membuat mereka sampai memikirkan detail terhadap hal maupun tugas kecil.

"Manajemen mikro ini adalah bentuk kecemasan, karena Anda selalu berusaha memberikan tanggung jawab lebih dalam setiap hal yang dilakukan," kata psikolog klinis di Nevada, Tanisha Ranger.

5. Keterlibatan

Ranger mengungkapkan, rasa selalu ingin terlibat dalam tugas sampai harus mengorbankan happy hour juga merupakan kecemasan seseorang di tempat kerja.

"Keinginan untuk selalu terlibat berasal dari rasa takut tidak disukai dan tidak diterima di lingkungan kerja. Sehingga Anda memaksa diri untuk terus terlibat dalam transaksi sosial," ungkap Ranger.

Padahal yang terpenting, lanjut Ranger, adalah berusaha untuk menjadi sosok yang tetap disukai sekalipun tak terlibat dalam setiap hal di lingkungan kerja.

(bal)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
right-1 (Desktop - langit7.id)
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Rabu 13 November 2024
Imsak
03:56
Shubuh
04:06
Dhuhur
11:40
Ashar
15:01
Maghrib
17:52
Isya
19:05
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ
Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.
QS. Al-Isra':1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan