Terkesima Surat di Al-Qur'an, Jeffrey Lang Putuskan Masuk Islam

LANGIT7.ID, JAKARTA - Jeffrey Lang, seorang profesor matematika dari Universitas Kansas, Amerika Serikat memutuskan untuk menjadi muslim setelah menanyakan tentang kehidupan dan agama. Kendati Jeffrey masih duduk di bangku SMA akan tetapi memiliki pemikiran yang amat kritis.

"Seperti kebanyakan anak-anak muda di tahun 60-an dan awal 70-an, saya mulai mempertanyakan semua nilai-nilai yang kita miliki pada saat itu. Politik, sosial dan keagamaan," kata Jeffrey dalam penuturan kisahnya yang diikuti dari Sabilahmuhtadin, Rabu (18/1/2023).

Hal tersebut bermula dari benaknya muncul berbagai pertanyaan salah satunya, yakni jika ada Tuhan dan Dia adalah penyayang dan penuh kasih, mengapa ada penderitaan di muka bumi ini? Serta beberapa pertanyaan lain yang tak kalah kritis.

Baca Juga: Kisah Carrie Bracken, Jadi Mualaf usai Terima SMS Berbahasa Arab saat akan Bunuh Diri

Pertanyaan-pertanyaan itulah yang menjadi dasar bagi Jeffrey untuk dirinya menjadi seorang ateis. Sebab, baginya semua jawaban yang didapat dari aspek agama yang diyakininya saat itu belum mampu membuat dirinya puas.

Hingga akhirnya, saat Jeffrey menjadi dosen muda jurusan matematika di Universitas San Francisco, Jeffey akhirnya menemukan keyakinan di mana Tuhan ternyata benar-benar ada. Hidayah muncul saat dia bertemu beberapa muslim di kampusnya.

"Kami berbicara tentang agama. Aku menanyakan beberapa hal kepada mereka dan saya benar-benar terkejut bagaimana hati-hatinya mereka dalam menjawab pertanyaan saya," ungkap Jeffrey.

Jeffrey menuturkan, bahwa saat itu dia bertemu seorang mahasiswa kaya raya asal Arab Saudi bernama Mahmoud Qandeel. Kemudian, mahasiswa asal Arab Saudi itu pun menjawab pertanyaan yang diajukan Jeffrey terkait penelitian medis.

Mahmoud Qandeel menjawab dengan sempurna dan penuh keyakinan, dan semua orang di kelas tersebut tahu bahwa Qadeel adalah walikota, kepala polisi dan warga umum di negara asalnya.

Baca Juga: Kaven Siddique Lim, Remaja Thionghoa Temukan Hidayah dan Makna Kehidupan

Selang beberapa lama, Jeffrey dan Qandeel pada akhirnya kerap pergi berdiskusi terkait agama. Suau hari, Qandeel memberi Jeffrey salinan Al-Qur'an dan beberapa buku terkait agama Islam. Dari sanalah, awal mula Jeffrey kerap membava Al-Qur'an sendirian di ruang salat di kampus itu.

Tak butuh waktu lama, Jeffrey akhirnya ditaklukan dengan Al-Aqur'an. Di mana dua suar pertama, yakni Al Fatihah dan Al Baqarah telah membuatnya cukup untuk menjadi seorang muslim.

"Seorang pelukis bisa membuat mata lukisan terlihat mengikuti Anda dari satu tempat ke tempat lain, tetapi adakah penulis yang dapat menulis kitab yang bisa mengantisipasi perubahan-perubahan sehari-hari?," ujar Jeffrey.

Baginya, Al-Qur'an bisa menjawab semua pertanyaan dan keberatan yang diajukannya, di hari berikutnya saat membaca Alquran, dia selalu bisa mendapatkan jawabannya. "Al-Qur'an sudah mengantisipasi segala pertanyaan dan pikiran yang akan diungkapkan," katanya.

Baca Juga: Eks Militer Amerika Masuk Islam Usai Rencanakan Aksi Teror

Setelah menjadi muslim, Jeffrey kemudian menjalankan salat lima waktu secara teratur dan menemukan banyak kepuasan spiritual. Bagi Jeffrey, salat subuh merupakan salah satu ritual paling indah dan menyentuh dalam Islam.

Lantunan ayat Al-Qur'an sangat menyejukkan baginya, padahal bahasa Arab sangat asing. Kemudian, saat dia ditanya mengapa menyukainya, Jeffrey dengan tegas menjawab bahwa itu sama saja dengan mengapa bayi terhibur oleh suara ibunya.

Dia mengatakan membaca Alquran memberinya banyak kenyamanan dan kekuatan dalam masa-masa sulit. Dan dia juga merasa selalu terpesona oleh Matematika sehingga dia menjadi seorang profesor di bidang itu.

"Matematika adalah ilmu logis. Matematika menggunakan fakta dan angka untuk menemukan jawaban konkret. Seperti itulah cara berpikir saya dan saya akan frustasi jika berurusan dengan hal-hal yang tidak memiliki jawaban konkret," ujarnya.

Baca Juga: Eti Trisia Temukan Hidayah Lewat Mimpi dan Bersyahadat