LANGIT7.ID, Jakarta - Pendiri Muhammadiyah,
KH Ahmad Dahlan, pernah dijuluki Kiai Wal Ashari karena kajian
surat Al Ashr. Dia membahas makna dan kandungan surat itu selama 8 bulan.
Dokter Spesialis Saraf sekaligus Ketua PP
Muhammadiyah, dr Agus Taufiqurrahman mengatakan, kisah fenomenal yang paling diketahui yakni kajian surat Al Maun.
"Yang jarang terungkap yaitu pengajian Wal Ashari. Bahkan lebih lama (kajiannya) dari
Al Maun," kata dr Agus dikutip dari laman resmi Muhammadiyah, Senin (30/1/2023).
Agus menjelaskan metode pengajian Wal Ashri sama dengan metode pengajian Al Maun. Namun kajian surat Al Ashr diterapkan selama 8 bulan, sementara Al Maun hanya 3 bulan.
"Ada sejarah yang mencatat bahwa Kiai Dahlan itu sering disebut sebagai Kiai Wal Ahsri. Bisa dibayangkan ngajinya keliling ke mana-mana, ngajinya Wal Ashri," ujarnya.
Tentang keutamaan Al Ashr, dr. Agus mengutip pendapat dari Imam Syafii yang menyebutkan bahwa, apabila Allah tidak menurunkan surat lain di dalam Al Quran, cukup Al Ashr sebagai pedoman hidup muslim.
Surat Al Ashr yang hanya berisi tiga ayat. Namun kandungannya yang luar biasa. Kiai Dahlan ketika itu selalu menekankan kepada para santrinya agar memanfaatkan waktu sebaik mungkin.
"Dan ditekankan lagi agar anak didiknya itu agar menggunakan waktu untuk memperbanyak amal salih, agar anak didiknya itu mengerjakan amal salih tidak hancur karena pamer dan riya," ungkapnya.
Berbeda dengan ketika mengajarkan Al Ma’un yang baru 3 bulan lalu diprotes santrinya, selama delapan bulan Kiai Dahlan mengajarkan Al Ashr belum ada santri yang memprotesnya.
Menurut dr Agus perbedaan yang mencolok dari metode ajar Kiai Dahlan dengan yang lain adalah egaliternya dan ayat-ayat Al Quran yang diajarkan bukan hanya dihafal dan dipahami saja, tetapi juga menjadi semangat amal kebajikan.
(bal)