Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Selasa, 17 Juni 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Cerita Ustaz Abdul Somad Terinspirasi Ibu-Ibu Pengajian

Muhajirin Rabu, 22 Februari 2023 - 22:10 WIB
Cerita Ustaz Abdul Somad Terinspirasi Ibu-Ibu Pengajian
Ustaz Abdul Somad (Foto: istimewa)
LANGIT7.ID, Jakarta - Ustaz Abdul Somad (UAS) menilai majelis taklim menjadi salah satu wadah bagi para perempuan meningkatkan keimanan kepada Allah. Dampak dari keimanan itu akan melahirkan anak-anak yang gemar berbuat baik.

UAS menceritakan terkait kisah Ulama bernama Guru Bedah yang secara khusus membina majelis taklim dengan tema khusus perempuan. Kisah itu diceritakan oleh Ibu Rohana, ibunda UAS. Guru Bedah merupakan seorang ustazah yang pernah diundang Syaikh Muhammad Ali (Syaikh Silau Laut) ke Silau Laut, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.

“(Guru Bedah diundang) khusus mengajar Fardhu Kifayah dan Fikih perempuan kepada jamaah khusus perempuan. Yang laki-laki Ustaz Ruslan Daud,” tulis UAS di akun instagram-nya, dikutip Rabu (22/2/2023).

Baca Juga: Hercules Ketemu UAS di Masjid Nabawi, Akrab dan Ngobrol Santai

Ibunda Rohana salah satu jamaah dari Majelis Taklim yang dibina Guru Bedah. Dari situ, Ibunda Rohana tumbuh sebagai wanita yang gemar mengiktui pengajian. Saat pindah ke Kisaran, Ibunda Rohana ikut pengajian Ustadz Abdurrahman Rifa'i, Ustaz Utsman Efendi Lc pimpinan Pesantren Daar al Uluum Kisaran.

“Sejuk hatiku mendengar pengajian mereka,’ cerita Mak sambil menyebut nama-nama Ustaznya, kuingat sampai sekarang,” tutur UAS menirukan cerita Ibunda Rohana.

Misalnya Ibunda Rohana di Kabupaten Pelalawan, Riau membungkus kain dan sorban serta mengundang makan ustaz-ustaz yang memberikan tausiyah ke kampung. Salah satunya Ustadz Suherman Siregar.

Baca Juga: 2 Makna Syifa dalam Al Quran, Begini Cara Memahaminya

“Beliaulah (Ustaz Suherman) yang menyelamatkan pendidikan saya ke Madrasah Nurul Falah Air Molek Indragiri Hulu Riau,” ujar UAS.

Menurut UAS, ibunda Rohana rutin ikut pengajian di Pekanbaru, dari musala kecil al-Ma'mur dekat rumah sampai masjid Agung an-Nur. Ibunda Rohana mengaku sangat kagum dengan materi-materi yang disampaikan para ustaz di sana.

“‘Hebat Ustaz Yurnalis tu’, puji Mak. ‘Memang mantap Ustadz DR Mawardi tu,’ ucap Mak kagum. Kujawab, ’13 tahun Ustaz Mawardi tu di Madinah, mengigaunya pun Bahasa Arab,” ungkap UAS.

Baca Juga: Meneladani Kemuliaan Adab Rasulullah dan Para Sahabat

Namun UAS merasa heran dan aneh, karena Ibunda Rohana tak sedikitpun pernah memujinya. Padahal, kata dia, UAS sudah sering membawakan pengajian di berbagai pengajian.

“Anehnya, Mak tak pernah memuji aku sedikitpun. Ku bawa pengajian. Saat pulang beliau komen, ‘Kau becakap terlalu cepat’. Pernah juga, ‘suara kau terlalu tinggi’,” cerita UAS.

Sampai akhirnya Ibunda Rohana wafat pada Senin, 18 Maret 2019. UAS bertanya kepada Makcik (ibu-ibu) yang menemani Ibunda Rohana malam itu. Makcik menjawab, "Malam tu macam biasa. Dia bangun jam dua, Tahajud kemudian Baca doa sebelum makan sahur. Sembari menunggu Subuh, dia menonton video tausiyahmu".

Baca Juga: UAS: Murnikan Tauhid agar Kita Tak Salah Bersandar

“Baru aku tau, ternyata Mak suka tausiyahku, tapi dia tak pernah menceritakannya,” ujar UAS.

UAS mengaku sangat terisnpirasi dari sang ibu yang sangat gemar mengikuti pengajian. Oleh karena itu, setiap Jumat sore dia membuka Kajian Az-Zahra untuk ibu-ibu dengan jadwal, yaitu Jumat pertama: 'Aqidah. Ust Alnof Dinar, Lc., Jumat kedua: Hadits. Uas., Jumat ketiga: Fiqh, Ustaz Dr Zul Ikromi, Lc., MA, Jumat keempat: Akhlaq. Ust Hanafi, Lc., Jumat kelima: Tahsin. Ustadzah Fatimah.

“Diawali dengan baca surah Yasin, zikir, doa. Dilanjutkan tausiyah dan tanya jawab. Kalau ibu-ibunya sholihah, insyaAllah anak-anaknya baik. Amin ya Robbal’alamin,” tutur UAS.

(jqf)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Selasa 17 Juni 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
11:57
Ashar
15:18
Maghrib
17:50
Isya
19:04
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan