LANGIT7.ID, Jakarta - Da'i kondang Ustadz Abdul Somad (UAS) mengatakan, adab merupakan ajaran mulia yang harus dimilliki setiap muslim. Contoh terbaik dalam hal ini tentu
Rasulullah SAW yang merupakan manusia paling beradab di muka bumi.
“Dan sesungguhnya engkau benar-benar berbudi pekerti yang luhur.” (QS Al-Qalam: 4)
“Kita memuji Nabi Muhammad SAW karena akhlaknya yang mulia,” kata UAS dalam webinar oleh SIDAQ yang diikuti Langit7, dikutip Sabtu (14/1/2023).
Adab dan akhlak memiliki perbedaan. Perumpamaan adab adalah orang yang memasak makanan dan mengajak orang untuk makan bersama. Akhlak artinya perilaku, tindak tanduk, dan perbuatan manusia. Maka, ada akhlak yang baik dan akhlak yang buruk.
Baca Juga: Diajarkan Rasulullah, Ini Perbedaan Adab dan Akhlak dalam Islam
“Kalau baik disebut akhlakul karimah, kalau jelek akhlak mazmumah,” ujar UAS.
Landasan adab adalah akhlakul karimah. Adab berarti seseorang memiliki budi pekerti yang baik, lalu mengajak orang lain untuk melakukan hal serupa. Ajakan itu tak mesti dalam bentuk ucapan, tapi bisa dalam bentuk perbuatan yang diteladani oleh orang lain.
“Adab bukan sekadar senyum, bukan sekadar sapa, tapi lebih jauh dari itu bisa memenuhi kebutuhan orang. Maka, Allah memuji Nabi Muhammad karena adabnya,” ungkap UAS.
Rasulullah diberi gelar Al-Amin (orang yang amanah). Rasulullah tidak digelari orang cerdas walaupun cerdas, dan bukan orang ganteng walaupun nabi ganteng. Akhlak karimah itulah yang mengalahkan kecerdasan dan kegantengan beliau.
Baca Juga: Sesuai Anjuran Rasulullah, Ini 6 Adab Sebelum Tidur
Adab juga dicontohkan oleh para sahabat. Saat hijrah ke Madinah, Abu Bakar tidak mengizinkan Nabi Muhammad SAW masuk ke dalam gua sampai dia sendiri yang masuk. Dia bersihkan sampah-sampah yang ada dalam gua dan memastikan gua itu aman dari binatang berbahaya.
“Ada lobang di situ, dia duduk di situ, khawatir ada apa-apa, akhirnya ada binatang berbisa yang menyengatnya. Saat tersengat pun dia tidak menjerit, dia bertahan. Hanya satu yang tidak bisa ditahan, jatuh tetesan air mata,” ujar UAS.
Umar bin Khattab yang dikenal sebagai khalifah sangat tegas. Setan pun takut berpapasan dengan Umar. Tapi, setiap malam dua menaikkan gandum ke pundaknya untuk diantarkan ke rumah-rumah orang miskin.
“Padahal, dia bisa saja memerintahkan pengawal, ajudan, untuk mengantarkan ke sana. Tapi dia lebih mengedepankan adab,” tutur UAS.
Baca Juga: Meski Manusia Paling Mulia di Alam Semesta, Rasulullah Tetap Beribadah Tanpa Henti
Adab Umar bin Khattab juga terlihat saat datang mengambil kunci Baitul Maqdis di Palestina. Pendeta pemegang kunci Baitul Maqdis menganggap yang akan datang adalah seorang Umar bin Khattab dengan pakaian kebesaran dan kereta kencana dilengkapi pasukan bala tentara.
Tiba-tiba dari kejauhan hanya dua orang yang menunggang satu hewan tunggangan. Ganti-gantian menunggang hewan. Sampai ke gerbang Baitul Maqdis, giliran Umar bin Khattab yang menuntun hewan tunggangan. Pembantunya di atas tunggangan.
“Kaget, ini Umar bin Khattab, bukan dengan pasukan sejauh mata memandang. Bukan kendaraan mewah, tapi datang dengan akhlak yang luar biasa,” ucap UAS.
Utsman bin Affan beradab dengan harta. Harta yang dititipkan Allah diletakkan di ujung tangan. Harta itu dipakai untuk menolong risalah dakwah dan menolong para sahabat. Kebutuhan veteran-veteran perang ditanggung oleh Utsman bin Affan.
Baca Juga: Cara Rasulullah SAW Berpakaian dari Ujung Kepala hingga Ujung Kaki
Ali bin Abi Thalib orang yang amat sangat beradab. saat ingin menanyakan soal mazi pada laki-laki, dia sangat malu bertanya langsung kepada Rasulullah. Maka, diutuslah sahabat untuk menanyakan hal itu kepada Nabi Muhammad.
“Padahal, dia sepupuan dengan Nabi Muhammad SAW,” ungkap UAS.
Hasan dan Husein, cucu nabi, pun demikian. Ketika melihat ada orang tua yang wudhunya salah. Bisa saja Hasan dan Husain menegur secara langsung, mengingat kedudukannya sebagai cucu Rasulullah.
“Husein bertanya kepada Hasan bagaimana cara wudhu yang benar. Hasan lalu mempraktikkan wudhu yang benar dan dilihat orang tua tersebut. tanpa menggurui, mendikte, mereka sudah mengajarkan akhlak yang luar biasa,” kata UAS.
Baca Juga: Sangat Lembut, Begini Manisnya Rasulullah Memperlakukan Istri
Zaid bin Tsabit yang dikenal sebagai sahabat dengan kecerdasan luar biasa cium tangan saat bertemu dengan Abdullah ibnu Abbas. Ibnu Abbas mengatakan, “kenapa kamu cium tanganku?”
Zaid bin Tsabit menjawab, “karena engkau keluarga Rasulullah SAW, maka saya cintai dengan engkau.”
Ibnu Abbas lalu membalas dengan menarik tali hewan tunggangan Zaid bin Tsabit. Begitu mereka saling berbalas adab. Jadi, adab inilah yang membuat terkesan luar biasa.
(jqf)