LANGIT7.ID, Jakarta -
Masjid Muslim atau Masjid Albania, sebuah masjid tertua di negara bagian Victoria, Australia membuka pintu bagi setiap orang dari berbagai latar belakang untuk berkunjung. Masjid yang berada di Kota Shepparton itu memulai program tersebut untuk berbagai komunitas pada Ahad (5/3/2023).
Mengutip
Sheppnews, Masjid Albania didirikan komunitas kota Albania pada 1960. Masjid tersebut menjadi salah satu masjid tertua dan dianggap sebagai masjid yang dibangun khusus pertama di negara bagian tersebut. Ada pula sumber yang menyebut yang kedua di Australia.
Sebagai negara multikultural yang menjunjung tinggi toleransi dan keragaman, masjid di Australia memang terbuka untuk umum dari berbagai latar belakang. Upaya tersebut menjadi salah satu upaya mengenalkan Islam yang damai.
Baca Juga: Wagub Sumut Minta Masjid Dibuka 24 Jam, Isi dengan Kegiatan PositifMasjid Albania mengambil bagian dalam inisiatif Dewan Islam Victoria di seluruh negara bagian yang berupaya mengundang untuk membuka pintu bagi tetangga, politis, sekolah, pebisnis, dan kelompok agama lain.
“Sangat membantu masyarakat. Kita perlu mengenal satu sama lain dan kita perlu menerima satu sama lain, tetapi pertama-tama, kita perlu tahu siapa Anda, siapa saya, bertatap muka, berbagi nilai-nilai kita. Hari ini, sebenarnya, kami memahami bahwa 99 persen dari nilai-nilai kami dibagikan,” kata Imam Masjid Albania, Hysni Merja.
Para pengunjung nonmuslim di masjid tersebut akan disambut dengan ramah. Mereka diajak berkeliling masjid, mendengar cerita sejarah masjid dan penjelasan tentang peranan masjid bagi umat Islam.
Baca Juga: Masjid Terbesar di Inggris Buka Kembali, Bisa Tampung 13 Ribu JamaahPresiden
Albanian Moslem Society Shepparton, Reg Qemal, mengatakan, Masjid Albania baru saja direnovasi. Upaya membangun masjid dimulai pada 1950 dengan rencana membangun pusat komunitas dan tempat ibadah.
“Usaha tersebut adalah bagian dari budaya kami. Komunitas Albania telah ada di sini selama lebih dari 100 tahun, dan telah menjadi bagian besar dari komposisi Shepparton. Kami bangga dengan budaya kami. Kami tahu siapa kami. Kami orang Australia, tetapi kami tahu warisan kami dan kami tahu budaya kami dan itu sesuatu yang bisa dianggakan,” ucap Qemal.
(jqf)