LANGIT7.ID, - Jakarta - Cendekiawan muslim,
Prof Abdul Mu'ti memberi respons arahan Presiden Joko Widodo untuk tidak menggelar buka puasa bersama bagi pejabat dan ASN.
Guru Besar Bidang pendidikan Agama Islam UIN Syarif Hidayatullah ini menyebut larangan
berbuka puasa bersama dapat berdampak pada berkurangnya nilai kekeluargaan dan ukhuwah di bulan Ramadhan.
Baca juga: Larangan Bukber Bagi Pejabat dan ASN, Legislator: Kita Ikut Aturan WHO"Larangan buka bersama itu jika tidak dipahami dengan benar, bisa berdampak pada berkurangnya suasana kekeluargaan dan ukhuwah di
bulan Ramadhan," kata Abdul Mu'ti melalui unggahan Instagram, dikutip Jumat (24/3/2023).
Menurut Abdul Mu'ti yang menjabat sebagai Sekretaris Umum PP Muhammadiyah ini, penekanan larangan tersebut lebih kepada sifat berlebih-lebihan saat berbuka puasa.
"Yang perlu ditekankan adalah bagaimana agar buka bersama tidak berlebih-lebihan sampai makanan terbuang," terangnya.
Dengan buka bersama, lanjut Abdul Mu'ti, justru bisa mencairkan hubungan. Selain itu, buka puasa bersama juga bisa menjadi sarana komunikasi antara para pejabat negara dengan masyarakat.
Baca juga: Soal Larangan Bukber, PKS: Kebijakan Diskriminatif"Sepanjang tidak menggunakan anggaran negara dan tetap dilaksanakan secara sederhana, tidak seharusnya para pejabat negara dilarang menyelenggarakan buka bersama," tegasnya.
(est)