Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Senin, 10 Februari 2025
home lifestyle muslim detail berita

Memahami Apa Itu Prinsip CINTA pada Anak

lusi mahgriefie Kamis, 23 Mei 2024 - 12:00 WIB
Memahami Apa Itu Prinsip CINTA pada Anak
Praktisi pendidikan Najelaa Shihab
LANGIT7.ID-, Jakarta- - Unconditional love atau cinta tanpa syarat, adalah konsep cinta orangtua kepada anak-anaknya. Cinta ini yang kemudian menjadi modal besar orangtua untuk mengasuh, membesarkan dan mendidik buah hati menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan.

Sebab apa yang diajarkan orangtua kepada anak-anaknya di masa sekarang, kelak akan berdampak untuk 15 tahun maupun 20 tahun ke depan. Oleh karena itu praktisi Pendidikan Najelaa Shihab mengimbau para orangtua untuk mencintai anak-anak mereka dengan mencari cara sepanjang masa.

Selain itu, orangtua mestinya bisa memahami kebutuhan anak. Setelah bisa memahami maka kemudian akan bisa memenuhi kebutuhan-kebutuhan tersebut.

Baca juga:Naik Haji, Tantri Kotak dan Arda Naff Ikhlas Tak Jadi Beli Mobil Baru

Berikut ini beberapa poin penting dalam hal memenuhi kebutuhan anak:

1. Tahap perkembangan anak
Memahami hal yang wajar dan tidak wajar yang terjadi pada anak dan mengativasi tugas perkembangannya.

2. Sifat bawaan anak
Memahami keunikan anak untuk melakukan antisipasi dan memberikan tantangan yang tepat.

3. Membangun rutinitas yang baik
Repetisi dan konsistensi menjalankan rutinitas membangun kestabilan emosi dan mengurangi masalah disiplin

4. Situasi yang dialami anak saat itu
Latar belakang situasi dan kondisi yang memengaruhi anak. Misal: adik baru, pindah rumah dan lain-lain.

Najelaa mengingatkan bahwa “Parenting is a marathon, aim for the future”. Pelajaran parenting itu terus menerus berkelanjutan untuk mencapai tujuan di masa akan datang,” imbuh inisiator Semua Murid Semua Guru (SMSG).

Seperti dikatakan sebelumnya bahwa modal cinta yang dimiliki orangtua menjadi hal penting dalam mendidik anak. Namun ingat, harus mencintai dengan baik dan memahami 5 prinsip cinta sebagai berikut:

C: Cara
“Sebagai orangtua memiliki tantangan yang berbeda tergantung usia anak. “Kita harus memahami betul karakter anak kita sendiri,” ujar wanita yang akrab disapa Elaa ini.

Ia mencontohkan misal anak kita adalah tipe anak yang butuh waktu lama untuk beradaptasi. Ketika diantar ke sekolah dia tidak nyaman segera ditinggal dengan guru dan teman-temannya.

“Ibu-ibu jangan langsung meninggalkan anaknya, dia butuh ditunggu sebentar oleh ibu. Sebaiknya jangan mengantar anak ke sekolah dalam waktu yang mepet, sementara dia butuh waktu untuk bisa merasa nyaman. Jangan diburu-buru dengan alasan Anda harus segera pergi karena ada urusan,” jelasnya.

Jika seperti itu, berarti sama saja ibu hanya memikirkan kebutuhan diri sendiri dan bukan kebutuhan anak Anda.

I: Ingat impian tinggi
Selalu mengingat akan impian kita yang tinggi dan ingat bahwa kita harus selalu percaya pada anak kita. Percaya bahwa anak kita baik dan bisa mencapai apa yang diimpikan.

N: meNerima tanpa drama
Setiap anak pasti punya drama. Mereka menangis, marah, teriak dan bahkan melakukan berbagai aksi yang membuat ibu kewalahan. “Jika hal ini terjadi ibu diharap tetap tenang, sebab biasanya orangtua malah akan lebih drama daripada si anak,” canda Najelaa.

Menurutnya, wajar anak-anak bersikap seperti itu karena pengetahuannya masih kurang dan masih dalam masa pertumbuhan.

Ia menyadari bahwa tiap ibu pasti lebih emosional menghadapi anak sendiri dibanding ketika menghadapi anak orang lain. “Tapi perlu diingat bahwa orangtua yang baik akan menyadari emosinya seperti apa, kemudian dia mengeluarkan emosi itu menyesuaikan usia anaknya.”

T: Tidak takut salah
Orangtua dan anak adalah pasangan yang selalu bersama-sama. Tidak bisa begitu saja menggantinya. Jadi bila terjadi hal yang tidak baik maka yang dibutuhkan adalah usaha untuk memperbaiki.

Tanamkan selalu dalam hati dan pikiran kita sebagai orangtua untuk selalu belajar dari kesalahan. Ingat bila hari ini berbuat salah katakan, “saya besok mau memperbaiki ah”, begitu terus karena sampai kapanpun kita tetap terus belajar.

A: Asyik main bersama
Yang namanya pendidikan harusnya berjalan menyenangkan. Jadi para orangtua harus memiliki konsep yang menyenangkan saat mendidik anak-anak. Jangan semuanya dilakukan dengan penuh tekanan.

Saat bermain bersama anak-anak harus dilakukan dengan senang hati sehingga harapan mencapai kebahagiaan akan terwujud.

Najelaa menyarankan, orangtua yang mendidik anak-anak sebaiknya juga memiliki hati yang bahagia. Bagaimana mewujudkan rasa bahagia tersebut? Dengan cara memahami kebutuhan diri sendiri dulu yaitu pertama, mengenali emosi diri dan mengelolanya dengan baik.

Kedua, manajemen waktu. “Mengalokasikan waktu sesuai prioritas yang tepat, termasuk berinteraksi dengan anak, dengan hadir sepenuh hati, sepenuh tubuh.”

Ketiga adalah manajemen energi yaitu memperhatikan waktu olahraga dan istirahat yang cukup.

Terakhir, Najelaa menegaskan, yang tidak kalah penting dan perlu diingat adalah “parenting is not personal”. Oleh karena itu dibutuhkan kerja sama dari semua pihak di sekitar lingkungan kita. Sebagai orangtua yang baik kita harus terus belajar untuk bisa menjadi orangtua yang baik.

“Tidak ada orangtua yang sempurna tapi orangtua yang baik adalah orangtua yang mau terus belajar, baik belajar dari pengalaman maupun mencari tahu tentang parenting,” tutup Najelaa.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Senin 10 Februari 2025
Imsak
04:29
Shubuh
04:39
Dhuhur
12:10
Ashar
15:25
Maghrib
18:20
Isya
19:31
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
سَبَّحَ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ
Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada Allah. Dialah Yang Mahaperkasa, Mahabijaksana.
QS. Al-Hadid:1 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan