LANGIT7.ID-, Jakarta- - Ketika karir maupun pendapatan istri lebih tinggi dibanding suami, kerap menjadi pemicu konflik rumah tangga. Namun sebaliknya, bagi yang bisa menyikapi dengan baik justru hal ini bukan masalah.
Psikolog anak, remaja dan keluarga Sani Budiantini Hermawan mengatakan, sebaiknya di awal saat hendak memutuskan menikah tiap pasangan sudah memiliki kesepakatan bersama, salah satunya tentang hal ini.
“Di jaman ini tidak bisa dipatok apakah suami atau istri yang karirnya bisa tinggi. Karena bisa jadi peluang karir si istri lebih besar dan sebenarnya itu tidak jadi masalah selama mindset-nya bekerja untuk keluarga dan masing-masing harus saling support. Bukan berarti lebih tinggi lebih powerful,” imbuh Sani saat dihubungi Kamis (6/6/2024).
Baca juga:
Dikabarkan Cerai, Wadirut Bank Mandiri Alexandra Askandar Pernah Sebut Beruntung Bersuami WiyosoMisalkan sang istri karirnya lebih tinggi, tambah Sani, sebaiknya suami memahami dan lebih pengertian.
“Yang kerjanya lebih banyak pasti lebih capek jadi baiknya pasangan tidak menuntut hal lain yang lebih berat lagi, mungkin sang istri sudah kelelahan. Jadi segala sesuatu butuh lebih kompromi, seperti suami bisa bantu kerjaan domestik dan begitu sebaliknya supaya lebih fair,” ujar Direktur Lembaga Psikologi Daya Insani itu.
Yang terpenting, selalu tanamkan bahwa bekerja dan berkarir tidak lain untuk kebaikan bersama. Sani menyarankan, suami tidak berpikiran sentimental ataupun prasangka buruk.
“Istri juga tidak boleh merendahkan suami (saat karir naik), tidak boleh egois. Masing-masing harus saling menghormati dan menghargai.”
Lebih lanjut Sani mengingatkan, pentingnya rasa pengertian, empati dan kompromi karena selalu ada konsekuensi dari suatu perubahan.
“Saling menjaga dan yakin penghasilan serta apapun yang dikerjakan itu demi keluarga,” tutupnya.
(ori)