LANGIT7.ID-, Jakarta- - Geliat ekonomi syariah Indonesia semakin menggelora. Dalam sebuah acara yang digelar di ibukota, para pakar dan pemangku kepentingan berkumpul untuk membahas masa depan cerah sektor ini. Forum Jurnalis Wakaf dan Zakat Indonesia (Forjukafi) mengambil langkah berani dengan menyelenggarakan simposium bertajuk "Penguatan Inklusi Keuangan Syariah Menuju Indonesia Emas" di Hotel Kartika Chandra, Jakarta.
Wahyu Muryadi, Ketua Umum Forjukafi, mengungkapkan optimismenya terhadap perkembangan ekonomi syariah tanah air. "Kami melihat potensi luar biasa yang dimiliki Indonesia dalam kancah ekonomi syariah global," ujarnya. Dia menambahkan bahwa simposium ini merupakan bentuk dukungan konkret terhadap penguatan sektor keuangan berbasis syariah.
Optimisme Wahyu bukan tanpa alasan. Laporan terbaru dari Global Islamic Economy Indicator dalam State of Global Islamic Economy (SGIE) 2023 menempatkan Indonesia di posisi ketiga dalam pengembangan aset keuangan syariah, hanya tertinggal dari Malaysia dan Arab Saudi. Pencapaian ini menjadi cambuk bagi para pelaku industri untuk terus berinovasi dan mengembangkan potensi yang ada.
Simposium yang digelar terbagi menjadi dua sesi panel diskusi. Sesi pertama membahas "Optimalisasi Pasar Modal dan Perbankan dalam Percepatan Inklusi Keuangan Syariah". Sementara itu, sesi kedua mengangkat topik hangat seputar "Tantangan dan Peluang Pengelolaan Haji".
Para peserta simposium sepakat bahwa inklusi keuangan syariah memegang peran kunci dalam mewujudkan visi Indonesia Emas 2045. "Industri keuangan syariah dan industri halal telah menjadi pondasi penting dalam ekosistem ekonomi syariah kita," tegas Wahyu. Ia menekankan pentingnya memanfaatkan momentum ini untuk mendorong pertumbuhan sektor tersebut.
Ekonomi syariah, yang berlandaskan pada nilai dan prinsip ajaran Islam, diyakini mampu memberikan solusi alternatif bagi tantangan ekonomi kontemporer. Dengan menggabungkan nilai-nilai etika dan keadilan sosial, sistem ini diharapkan dapat menciptakan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.
Simposium ini menjadi bukti nyata keseriusan Indonesia dalam mengembangkan ekonomi syariah. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, para pemangku kepentingan optimis bahwa Indonesia akan segera menjadi pemain utama dalam percaturan ekonomi syariah global.
(lam)