LANGIT7.ID-, Jakarta- - Presiden AS Joe Biden menyatakan pada Kamis bahwa terbunuhnya pemimpin Hamas Yahya Sinwar membuka peluang untuk mengakhiri perang Gaza dan membangun "hari esok" tanpa kekuasaan Hamas.
Biden mengeluarkan pernyataan setelah Israel mengumumkan pasukan mereka berhasil membunuh pemimpin Hamas tersebut dalam operasi di Gaza.
"Ini adalah hari yang baik bagi Israel, Amerika Serikat, dan dunia," ujar Biden.
Baca juga:
Siapa Yahya Sinwar? Pemimpin Hamas yang Diklaim Tewas oleh Israel di GazaPresiden AS itu mengatakan setelah serangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober, dia mengarahkan personel operasi khusus dan intelijen untuk bekerja berdampingan dengan rekan-rekan Israel mereka guna membantu melacak keberadaan Sinwar dan pemimpin Hamas lainnya yang bersembunyi di Gaza.
Biden menambahkan bahwa jarang ada kampanye militer seperti yang saat ini terjadi di Gaza, dengan terowongan dan infrastruktur lain yang digunakan Hamas. "Namun, hari ini sekali lagi membuktikan bahwa tidak ada teroris di mana pun di dunia yang bisa lolos dari keadilan, tidak peduli berapa lama waktu yang dibutuhkan," tegasnya.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin berbicara dengan rekannya dari Israel tentang terbunuhnya Sinwar pada Kamis. Austin menegaskan kembali dukungan AS terhadap hak Israel untuk membela diri dan menyatakan bahwa penempatan sistem pertahanan udara THAAD mencerminkan komitmen AS yang tak tergoyahkan dan abadi terhadap keamanan Israel.
Baca juga:
Pemimpin Hamas Yahya Sinwar Tewas dalam Serangan Israel di Gaza Selatan"Menteri Austin juga menyampaikan dukungan kuat untuk pembebasan segera semua sandera yang tersisa dan gencatan senjata di Gaza," kata juru bicara Pentagon, Mayor Jenderal Pat Ryder.
Biden memuji kampanye militer Israel untuk melenyapkan kepemimpinan dan struktur militer Hamas. Dia mengatakan akan segera berbicara dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan pemimpin Israel lainnya untuk memberi selamat.
Namun, dia juga akan membahas "jalan untuk memulangkan para sandera kepada keluarga mereka, dan untuk mengakhiri perang ini secara tuntas, yang telah menyebabkan begitu banyak kehancuran bagi orang-orang tak bersalah."
Para analis dan pejabat menafsirkan ini sebagai sinyal dari Biden bahwa sudah waktunya untuk mengakhiri kampanye militer Israel di Gaza.
"Kini ada peluang untuk 'hari esok' di Gaza tanpa Hamas berkuasa, dan untuk penyelesaian politik yang memberikan masa depan lebih baik bagi warga Israel dan Palestina," katanya, menambahkan bahwa Sinwar merupakan "penghalang yang tak bisa diatasi" untuk mencapai semua tujuan tersebut.
"Penghalang itu kini tidak ada lagi. Tapi masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan," kata Biden.
Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS akan melipatgandakan upaya untuk mengakhiri perang Gaza dalam beberapa hari mendatang dan "merintis jalan baru ke depan yang akan memungkinkan rakyat Gaza membangun kembali kehidupan mereka dan mewujudkan aspirasi mereka tanpa perang dan terlepas dari cengkeraman brutal Hamas."
(lam)