LANGIT7.ID-, Jakarta- - Kepala Hak Asasi Manusia PBB mengungkapkan bahwa saat ini tengah terjadi "momen paling gelap" dalam konflik di Gaza, khususnya di wilayah utara. Pada Jumat kemarin, dia memperingatkan bahwa tindakan Israel berpotensi termasuk dalam "kejahatan kekejaman".
Volker Turk menyoroti fakta mencengangkan bahwa "lebih dari 150.000 orang dilaporkan tewas, terluka, atau hilang di Gaza" sejak perang pecah setahun lalu. "Tak terbayangkan, situasinya semakin memburuk setiap hari," ungkapnya. "Ketakutan terbesar saya adalah, mengingat intensitas, luasnya skala, dan sifat terang-terangan operasi Israel yang sedang berlangsung di Gaza Utara, jumlah korban akan meningkat drastis."
Turk memperingatkan kebijakan Israel di Gaza Utara berisiko mengosongkan wilayah tersebut dari semua warga Palestina. "Kita sedang menghadapi apa yang bisa jadi kejahatan kekejaman, termasuk berpotensi meluas menjadi kejahatan terhadap kemanusiaan."
Dia mendesak para pemimpin dunia untuk bertindak, menekankan bahwa semua negara berkewajiban di bawah Konvensi Jenewa untuk memastikan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional. Pernyataannya menekankan urgensi situasi, memperingatkan bahwa pemboman di Gaza Utara tidak berhenti.
"Militer Israel telah memerintahkan ratusan ribu orang untuk pindah, tanpa jaminan untuk kembali. Tapi tidak ada cara yang aman untuk pergi," tegasnya. Kepala HAM PBB memperingatkan akses ke wilayah Gaza sangat terbatas, hampir tidak ada bantuan yang mencapai wilayah tersebut dalam beberapa minggu terakhir, dengan pembatasan yang melanggar hukum masih berlanjut.
"Banyak yang kini menghadapi kelaparan," katanya. Pada saat yang sama, militer Israel menyerang rumah sakit, staf dan pasien tewas dan terluka atau terpaksa dievakuasi secara bersamaan.
(lam)