LANGIT7.ID-, Jakarta - - Setiap orang tua tentu ingin memberikan yang terbaik pada buah hatinya, termasuk urusan makanan. Memberikan makanan yang sehat dan halal merupakan tanggung jawab dari orang tua.
Sejak anak mengenal makan, pada usia 6 bulan lewat makanan pendamping asi (
MPASI), umumnya setiap orang tua mencari tahu kandungan gizi yang tepat bagi anak-anaknya.
Hal tersebut dilakukan agar si kecil dapat tercukup kebutuhan gizi untuk perkembangannya.
Baca juga: 11 Restoran Halal Terbaik di Bali yang Wajib Dikunjungi Wisatawan MuslimDalam bukunya,
Mommyclopedia: 78 Resep MPASI, dr. Meta Hanindita, Sp.A(K) makanan terbaik adalah yang dapat memenuhi kebutuhan nutrisi, baik dari zat gizi mikro seperti
karbohidrat, lemak dan protein, maupun zat gizi mikro seperti vitamin dan mineral.
Pemberian gizi seimbang akan terus berlanjut hingga anak telah melewati masa MPASI.
Menurut dr Meta, nutrisi yang cukup menjadi pondasi penting bagi perkembangan kognitif dan fisik anak, mendukung mereka dalam proses belajar serta menjaga kesehatan tubuh.
“Semua sudah ada porsinya sendiri-sendiri. Nutrisi yang seimbang bagi anak berarti karbohidrat 55-60 persen, lemak 20-30 persen, dan
protein hewani dan nabati 15-25 persen,” kata dr Meta menjelaskan.
Di samping itu, memberikan
makanan sehat pada anak bisa menjadi pondasi membangun kebiasaan anak mengkonsumsi makanan sehat setelah dia besar.
Baca juga: Faedah Makanan Halal, Mulai dari Doa Mustajab hingga Obat Segala PenyakitSehingga anak akan terbiasa makan sayur, buah dan mengonsumsi protein serta karbohidrat karena terbiasa dengan apa yang dia konsumsi sejak kecil.
Kemudian, orang tua juga wajib memberikan makanan yang halal pada anak. Selain sebagai perintah agama, makanan halal adalah makanan yang baik untuk tubuh.
Lalu bagaimana cara mengenalkan makanan halal pada anak?
Setelah anak mengerti, mulailah ajari anak untuk mengenal dan membedakan makanan yang halal dan haram. Pastikan orang tua menjelaskan akan konsep halal dan haram serta akibatnya jika mengonsumsi makanan yang tidak halal.
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengenalkan makanan halal yaitu dengan memperlihatkan logo halal pada kemasan makanan.
Jangan izinkan anak untuk membeli makanan yang tidak ada logo halal dan beri penjelasan terkait kandungan bahan pada makanan.
Selanjutnya ajak anak mengamati kandungan yang tertera di label makanan. Jika di dalamnya terdapat bahan yang meragukan seperti gelatin, pastikan gelatin tersebut halal.
Baca juga: Menu dengan Nama Nyeleneh, Apakah Halal Dikonsumsi?Seperti diketahui, gelatin banyak terdapat pada jajanan favorit anak-anak seperti permen lunak, es krim, dan puding.
Karena itu, mengenalkan komposisi makanan dapat mendidik anak berhati-hati sebelum mengonsumsi makanan.
Ajak anak untuk berbelanja sekaligus mengedukasi mereka tentangan makanan dan minuman haram. Ajarkan si kecil bagaimana cara mengenali perbedaannya.
Tunjukkan perbedaan kemasan, warna, tekstur, dan lainnya yang menjadi ciri khas masing-masing makanan. Begitu juga dengan menunjukkan minuman yang tidak halal seperti bir.
Langkah selanjutnya adalah mengajak anak membaca, mengkaji atau bahkan menghafalkan ayat dan hadis tentang halal, seperti QS. Al-Maidah ayat 3 atau hadist yang menjelaskan tentangan makanan haram.
“Rasulullah bersabda: tidak akan masuk surga siapa saja yang dagingnya tumbuh dari makanan yang haram. Neraka lebih utama untuknya.” (HR. Ahmad). Terakhir, pastikan orang tua menjelaskan pada anak, cara memperoleh makanan juga harus halal, seperti tidak dibeli dari hasil mencuri, korupsi atau menipu.
Baca juga: 10 Makanan Peningkat Daya Konsentrasi dan Memori, Cocok Bagi Hafiz Qur'an(est)