LANGIT7.ID-, Jakarta- - Pemerintah melalui Kementerian Perdagangan (Kemendag) mengoptimalkan gelaran Hari Belanja Online Nasional (Harbolnas) 2024 untuk mendorong pertumbuhan ekonomi digital. Festival belanja daring terbesar di Indonesia ini akan berlangsung dari 10 hingga 16 Desember mendatang.
Ajang yang telah menjadi agenda tahunan sejak 2012 ini membidik pertumbuhan nilai transaksi hingga 16 persen dibanding tahun sebelumnya. Target ambisius sebesar Rp29,812 triliun diproyeksikan berdasarkan tren peningkatan signifikan selama beberapa tahun terakhir.
Baca juga:
Indonesia Optimalkan Instrumen Anti-Dumping WTO, Wamendag: Lindungi Industri Dalam Negeri"Selama 12 kali pelaksanaan Harbolnas, pertumbuhannya sangat menggembirakan. Data menunjukkan total transaksi di 2019 mencapai Rp9,1 triliun, kemudian tahun 2023 melonjak ke angka Rp25,7 triliun. Kami menargetkan kenaikan antara 13 hingga 16 persen tahun ini," ujar Dirjen Perdagangan Dalam Negeri Kementerian Perdagangan (Kemendag) Moga Simatupang, dikutip Jumat (29/11/2024).
Berbeda dengan penyelenggaraan sebelumnya yang berlangsung pada 10-12 Desember 2023, tahun ini Harbolnas akan digelar dari tanggal 10 hingga 16 Desember. Langkah ini diambil untuk memberikan kesempatan lebih luas bagi masyarakat menikmati beragam penawaran menarik.
Baca juga:
Peringati Hari KORPRI, Wamendag Roro Tinjau Penyelenggaraan Donor Darah di Direktorat Metrologi"Program diskon akan bervariasi untuk setiap kategori. Acaranya dimulai tanggal 10 sampai dengan 16 Desember," ujar dia.
Harbolnas tahun ini tidak sekadar menghadirkan diskon produk ritel, tetapi juga merambah ke sektor pariwisata. Kolaborasi dengan Kementerian Pariwisata dan ASITA menghasilkan program potongan harga untuk tiket pesawat rute domestik serta destinasi wisata dalam negeri.
Baca juga:
Harga Minyakita Tembus Rp17.100/Liter, Mendag Budi Santoso Siapkan Strategi Khusus Jelang Nataru 2025Produk UMKM menjadi prioritas dalam gelaran Harbolnas 2024. Berdasarkan catatan tahun lalu, produk kosmetik, fashion, dan pakaian olahraga mendominasi transaksi penjualan.
(lam)