LANGIT7-Jakarta,- - Berbakti kepada kedua orangtua memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam, bahkan lebih utama dan tinggi daripada jihad fi sabilillah dalam situasi tertentu.
Perintah untuk menjadi anak yang berbakti dan taat perintah orangtua disebutkan Allah dalam Qur`an surat Lukman Ayat 15 berikut:
وَوَصَّيْنَا ٱلْإِنسَٰنَ بِوَٰلِدَيْهِ حَمَلَتْهُ أُمُّهُۥ وَهْنًا عَلَىٰ وَهْنٍ وَفِصَٰلُهُۥ فِى عَامَيْنِ أَنِ ٱشْكُرْ لِى وَلِوَٰلِدَيْكَ إِلَىَّ ٱلْمَصِيرُ
Artinya: “Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) terhadap kedua orangtuanya, ibunya telah mengandungnya dalam keadaan lemah yang bertambah, bahkan menyusukan pula selama kurang lebih 2 tahun. Maka dari itu bersyukurlah kepada Ku dan kepada kedua orangtuamu. Hanya kepada-Ku sajalah tempat kamu kembali” (QS. Luqman:15).
Jadi bisa disimpulkan dari surah tersebut bahwa suatu kewajiban utama sang anak terhadap orang tua adalah menaati semua perintahnya, selama perintah tersebut tidak bertentangan dengan perintah Allah.
Baca juga:
Kumpulan Doa Ketika Mendapat Ujian dari Allah TaalaHukum mentaati kedua orangtua adalah wajib atas setiap muslim dan tidak diperbolehkan sedikit pun mendurhakai dan menyakiti orang tua.
Dalam surat Al-Ahqaf ayat 15 juga disebutkan perintah untuk berbuat baik kepada kedua orangtua. Seperti diterjemahkan:
“Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.” (Al-Ahqaf: 15).
Jelas tertulis di sana bahwa sebagai anak, kita semua dilarang berkata kasar kepada orangtua, apa lagi berkata dengan nada tinggi saat berbicara kepada mereka. Hal ini bertujuan agar orangtua tetap ridho kepada anaknya, sebab ridho Allah tergantung pada ridha kedua orangtua.
Sebagaimana dalam hadits Rasulullah SAW. bersabda:
“Ridho Allah Swt ada pada ridho kedua orangtua, dan kemurkaan Allah Swt ada pada kemurkaan orangtua.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, Hakim).
Bahkan dalam sebuah hadis diriwayatkan mengenai kedudukan berbakti kepada orangtua berada lebih tinggi dari pada jihad di jalan Allah.
Ibnu Mas’ud RA berkata:
Aku pernah bertanya kepada Rasulullah Saw, “Amalan apakah yang paling dicintai Allah?” Bleiau menjawab, “Mendirikan shalat pada waktunya.” Aku bertanya kembali, “Kemudian apa?” Jawb beliau, “berbakti kepada kedua orangtua,” lanjut Beliau. Aku bertanya lagi, “kemudian?” Beliau menjawab, “jihad di jalan Allah.” (HR Bukhari No. 5.970)
Dari hadist tersebut bisa dimaknai bahwa sebagai anak wajib menghormati dan mentaati perintah kedua orangtua selama tidak melanggar syariat. Berbuat baik kepada mereka dalam hal perkataan dan perbuatan.
Berikan perhatian yaitu luangkan waktu untuk mendengar keluhan dan memenuhi kebutuhan mereka. Jangan sia-siakan kesempatan berbakti kepada orangtua selagi mereka masih ada. Jika sudah tiada, doakan mereka dengan tulus.
Ingatlah bahwa kebahagiaan dan keberkahan hidup kita ada di dalam keridhaan kedua orangtua. Semoga kita semua termasuk hamba Allah Swt yang berbakti kepada kedua orangtua
(ori)