Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Kamis, 30 Oktober 2025
home edukasi & pesantren detail berita

Isra Mikraj: Sidratul Muntaha Menurut Ibnu Katsir

miftah yusufpati Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:50 WIB
Isra Mikraj: Sidratul Muntaha Menurut Ibnu Katsir
Rasulullah SAW diberi tiga perkara, yaitu salat lima waktu, ayat-ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah, dan diberi ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah. Ilustrasi: Suara Muhammadiyah
LANGIT7.ID--Sidratul Muntaha adalah sebagai tempat yang pernah disinggahi oleh satu-satunya manusia di muka bumi ini, yaitu oleh Nabi Muhammad SAW.

Dalam Al-Qur’an disebutkan ada empat ayat yang merujuk pada kata Sidr yaitu pada QS Saba [34] ayat 16, QS an-Najm [53] ayat 14 dan 16, dan QS al-Waqi’ah [56] ayat 28.

Arti kata Sidr pada QS Saba dan al-Waqi’ah adalah pohon bidara yang tidak berduri. Sementara arti Sidr pada QS an-Najm adalah sebuah pohon yang hanya Allah lah yang mengetahui hakikatnya. Di dekat pohon itu ada surga yang menjadi tempat tinggal roh orang-orang mukmin yang bertakwa.

Sementara untuk kata al-Muntaha, di dalam Al-Qur’an disebutkan tiga kali, yaitu dua kali dalam QS an-Najm [53] ayat 14 dan 42, dan satu kali lagi dalam QS an-Nazi’at [79] ayat 44. Arti kata al-Muntaha adalah yang paling akhir.

Baca juga: Isra Mikraj: Kisah Nabi Musa Menyalahkan Nabi Adam

Firman Allah SWT:

إِذْ يَغْشَى السِّدْرَةَ مَا يَغْشَى

(Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya. (QS An-Najm : 16)

Ibnu Katsir dalam tafsirnya mengatakan Sidratul Muntaha itu diliputi oleh para malaikat seperti halnya burung-burung gagak (yang menghinggapi sebuah pohon), dan Sidratul Muntaha diliputi oleh nur Tuhan Yang Maha Agung, diliputi pula oleh beraneka warna yang hakikatnya tidak aku ketahui.

Imam Ahmad meriwayatkan dari Ibnu Mas'ud yang mengatakan bahwa ketika Rasulullah SAW menjalani Isra, sampailah beliau di Sidratul Muntaha yang ada di langit yang ketujuh.

Dari situlah berhenti semua yang naik dari bumi, lalu diambil darinya; dan darinya pula berhenti segala sesuatu yang turun dari atasnya, lalu diambil darinya. (Muhammad melihat Jibril) ketika Sidratil Muntaha diliputi oleh sesuatu yang meliputinya.

Bahwa yang meliputinya itu adalah kupu-kupu emas. Dan Rasulullah SAW diberi tiga perkara, yaitu salat lima waktu, ayat-ayat yang terakhir dari surat Al-Baqarah, dan diberi ampunan bagi orang yang tidak mempersekutukan Allah dengan sesuatu pun dari kalangan umatnya, yang semuanya itu merupakan hal-hal yang pasti.

Baca juga: Kisah Isra Mikraj Jadi Bahan Olok-Olok Abu Jahal: Abu Bakar Berjuluk Ash-Shiddiq

Imam Muslim meriwayatkan hadis ini secara munfarid (tunggal). Abu Ja’far Ar-Razi telah meriwayatkan dari Abu Hurairah atau lainnya —Abu Ja'far ragu—yang telah menceritakan bahwa ketika Rasulullah SAW menjalani Isra, sampailah beliau di Sidratul Muntaha. Lalu dikatakan kepadanya: "Inilah Sidrah."

Dan tiba-tiba Sidrah diliputi oleh cahaya Tuhan Yang Maha Pencipta, lalu diliputi pula oleh para malaikat yang pemandangannya seperti burung-burung gagak yang menghinggapi sebuah pohon.

Maka Allah SWT berbicara kepadanya di tempat itu. Untuk itu Allah SWT berfirman, "Mintalah!"

Ibnu Abu Najih telah meriwayatkan dari Mujahid terkait surat An-Najm: 16 ini bahwa dahan-dahan Sidrah terdiri dari mutiara, yaqut, dan zabarjad. Maka Muhammad SAW melihatnya dan melihat Tuhannya dengan mata hatinya.

Ibnu Zaid mengatakan bahwa pernah ditanyakan, "Wahai Rasulullah, sesuatu apakah yang engkau lihat menutupi Sidrah itu?"

Nabi SAW menjawab: "Aku melihat kupu-kupu emas menutupi Sidratil Muntaha, dan aku melihat pada tiap-tiap daunnya terdapat malaikat yang berdiri seraya bertasbih menyucikan Allah SWT."

Firman Allah SWT:

مَا زَاغَ الْبَصَرُ وَمَا طَغَى

Penglihatan (Muhammad) tidak berpaling dari yang dilihatnya itu dan tidak (pula) melampauinya. (QS An-Najm: 17)

Baca juga: Haekal: Isra Mikraj Nabi Muhammad Itu Ilmiah

Ibnu Abbas ra mengatakan bahwa pandangan mata Nabi SAW tidak ditolehkan ke arah kanan dan tidak pula ke arah kiri.

وَمَا طَغَى

dan tidak (pula) melampauinya (An-Najm: 17). Yakni melampaui dari apa yang diperintahkan kepadanya.

Ini merupakan sifat yang agung yang menggambarkan keteguhan hati dan ketaatan, karena sesungguhnya Nabi SAW tidak berbuat melainkan berdasarkan apa yang diperintahkan kepadanya, tidak pula pernah meminta lebih dari apa yang diberikan kepadanya.

Baca juga: Kisah Rasulullah Menyaksikan Neraka dan Surga saat Isra Mikraj

Firman Allah SWT:

لَقَدْ رَأَى مِنْ آيَاتِ رَبِّهِ الْكُبْرَى

Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar. (QS An-Najm: 18)

Menurut Ibnu Katsir, ayat tersebut semakna dengan firman-Nya:

لِنُرِيَكَ مِنْ آيَاتِنَا

agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. ( QS Al-Isra : 1) yang menunjukkan akan kekuasaan dan kebesaran Kami.

Berdasarkan kedua ayat ini sebagian ulama ahli sunnah wal jama'ah mengatakan bahwa penglihatan di malam itu tidak terjadi, karena Allah SWT menyebutkan dalam firman-Nya: "Sesungguhnya dia telah melihat sebagian tanda-tanda Tuhannya yang paling besar."

Ibnu Katsir mengatakan seandainya dia melihat Tuhannya, niscaya hal tersebut diberitakan dan orang-orang pun mengatakan hal yang sama.

(mif)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Kamis 30 Oktober 2025
Imsak
03:59
Shubuh
04:09
Dhuhur
11:40
Ashar
14:54
Maghrib
17:49
Isya
19:00
Lihat Selengkapnya
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ
Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
QS. Al-Jumu'ah:8 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan