LANGIT7.ID-Jakarta; Berjuang untuk menurunkan berat badan tetapi terus-menerus memikirkan makanan? Anda mungkin mengalami food noise atau kebisingan makanan.
Dikutip dari berita Medical Daily, istilah ini merujuk pada keasyikan terus-menerus dengan rasa lapar atau obrolan internal tentang makanan yang dapat menggagalkan tujuan diet dan rencana penurunan berat badan.
Ahli pengobatan keluarga dan obesitas, Dr. Jennah LaHood Siwak, melalui sebuah video yang diunggah ke Instagram menyatakan bahwa meski istilah itu relatif baru, konsep tersebut sudah lama menarik minat para peneliti.
Food noise adalah mekanisme alami yang membuat otak kita menginginkan makanan berdasarkan apa yang kita lihat, cium, atau bahkan dengar. Misalnya, suara daging babi yang mendesis dapat memicu keinginan kuat pada orang-orang meskipun mereka sebenarnya tidak lapar.
Meskipun dorongan untuk makan ini dulunya membantu untuk bertahan hidup saat makanan sulit ditemukan, saat ini, dengan begitu banyak makanan lezat dan mudah didapat di sekitar kita, naluri ini dapat menyebabkan makan berlebihan dan obesitas.
"Suara makanan adalah pikiran yang tidak diinginkan yang terus-menerus atau berulang tentang makanan atau makan yang mengganggu kehidupan sehari-hari. Itu adalah perenungan dan keasyikan obsesif terhadap makanan," ujarnya dalam video tersebut.(*)
(lam)