LANGIT7.ID-Dia adalah
Nuh bin Lamik bin Matusyilakh bin Idris as. Al-Kisa’i (119 H/737- 189 H/809) mengatakan, namanya adalah ‘Abdul Ghaffar atau Yasykur. Dia diberi nama Nuh sebab menurut sebuah riwayat dia melihat seekor
anjing yang memiliki empat mata.
Nuh berkata, “anjing ini jelek.” Mendengar perkataan tersebut, anjing itu berkata kepadanya, “Hai ‘Abdul Ghaffar, apakah engkau menghina ciptaan ataukah engkau menghina Pencipta? Seandainya hinaan itu ditujukan kepada ciptaan, seandainya urusannya ada padaku, tentu aku tidak akan memilih menjadi anjing; dan seandainya hinaan itu ditujukan kepada Pencipta, maka sebetulnya Dia tidak berhak mendapat hinaan. Sebab Dia mengerjakan sekehendak-Nya.”
Setelah mendengar jawaban anjing tersebut, dia meratap dan menangis atas kesalahan dan dosanya. Karena seringnya meratap (nahaa), maka dia diberi nama Nuh.
Demikian diriwayatkan oleh Ahli Fiqih dan Ahli Tafsir, As-Sa'di atau As-Si'di (1889–1956 M).
Baca juga: Perjalanan DR Mukhaer Pakkanna Menyusuri Baghdad Sampai di Situs Nabi Nuh dengan Kolam Air Yang Sakral Seorang pemuka Tabi'in dan ahli dalam bidang sejarah, Wahab bin Munabbih mengatakan, ketika Nuh telah mencapai umur 480 tahun, Malaikat Jibril datang kepadanya.
Nuh bertanya kepadanya, “Siapakah engkau, hai laki-laki yang menarik?”
Jibril menjawab, “Aku adalah utusan Tuhan semesta alam datang kepadamu membawa risalah-Nya. Allah telah mengutusmu untuk kaummu.” Allah SWT berfirman:
إِنَّا أَرْسَلْنَا نُوحًا إِلَىٰ قَوْمِهِ أَنْ أَنْذِرْ قَوْمَكَ مِنْ قَبْلِ أَنْ يَأْتِيَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ "
Sesungguhnya Kami telah mengutus Nuh kepada kaumnya (dengan memerintahkan), “Berilah kaummu peringatan sebelum datang kepadanya azab yang pedih.” (QS Nuh [71]: 1).
Duramsyil bin FumailKemudian Jibril mengenakan kepada Nuh pakaian mujahidin, menyerbankan serban pertolongan, dan menyandangkan pedang keteguhan.
Jibril berkata kepada Nuh, “Pergilah kepada musuh Allah, Duramsyil bin Fumail bin Jaij bin Qabil bin Adam.”
Duramsyil adalah seorang raja yang sewenang-wenang dan kejam. Dia adalah orang pertama yang memeras anggur dan meminumnya, orang pertama yang bermain undian, dan orang pertama yang membuat pakaian yang ditenun dengan emas.
Baca juga: Inspirasi Nabi Nuh Mengubah Hidup: Kisah David Steward, Miliarder Teknologi yang Pantang Menyerah Menurut M. Quraisy Shihab, dakwah Nabi Nûh kepada mereka secara sembunyi-sembunyi, kemudian secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan.
Diceritakan pula tentang keluhan Nuh kepada Allah karena sikap kaumnya yang tidak menerima dan membangkang serta sikap mereka yang terus-menerus menyembah patung sehingga mereka pantas menerima azab Allah.
Ketika Nuh merasa putus asa bahwa mereka tidak menerima ajakannya, ia berdoa agar mereka dihancurkan. Dan ia juga berdoa memohon ampunan untuk dirinya, kedua orang tuanya dan orang-orang yang beriman, baik laki-laki maupun perempuan.
(mif)