Langit7.id - Dakwah, Al-Quran, Berita Terkini dan Tafsir
Dapatkan Update berita LANGIT7.ID
melalui notifikasi browser Anda.
kalender Ahad, 18 Mei 2025
home masjid detail berita

Ustaz Adi Hidayat: Halal Bihalal, Mengurai Kekusutan Hidup Menuju Fitrah

tim langit 7 Ahad, 27 April 2025 - 20:59 WIB
Ustaz Adi Hidayat: Halal Bihalal, Mengurai Kekusutan Hidup Menuju Fitrah
Ustaz Khalid Basalamah
LANGIT7-Jakarta,- - Halal bihalal bukan sekadar tradisi, melainkan proses mengurai kekusutan hidup untuk mengembalikan manusia pada fitrah yang jernih. Hal ini selaras dengan nilai-nilai Al-Qur’an dan Idulfitri.

Wakil Ketua Majelis Tablīgh Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Ustaz Adi Hidayat, menyampaikan ini saat menghadiri halal bihalal Muhammadiyah Jawa Timur di Universitas Muhammadiyah Sidoarjo (Umsida)

Ustaz Adi menjelaskan asal-usul kata “ḥalāl” dari perspektif bahasa Arab, merujuk pada kitab Mughnī al-Labīb ‘an Kutub al-A‘ārīb karya Ibn Hisyam al-Anshari.

Ia mengurai bahwa kata “halal” berasal dari akar kata ḥalla-yaḥillu, yang bermakna mengurai sesuatu yang kusut hingga menjadi lurus dan jernih.

“Dalam bahasa Arab, ketika benang kusut diurai hingga lurus, disebut ḥill al-aḥbāl ḥalālan. Air keruh yang disaring hingga jernih disebut ḥill al-mā’ ḥalālan. Begitu pula, ketika hubungan sosial yang keruh diurai hingga nyaman dan bening, disebut ḥill al-musykilah ḥalālan,” paparnya.

Menurut Ustaz Adi, konsep Halal Bihalal erat kaitannya dengan tiga dimensi kehidupan manusia: fisikal, intelektual, dan spiritual, sebagaimana kata “ḥalāl” yang muncul 55 kali dalam Al-Qur’an, merujuk pada 10 kegiatan yang terangkum dalam tiga dimensi tersebut.

“Halal Bihalal adalah implementasi nilai Al-Qur’an untuk mengurai kekusutan hubungan sosial, intelektual, dan spiritual, sehingga kita kembali pada fitrah yang lurus, sebagaimana tujuan Idulfitri,” ujarnya.

Ia menegaskan bahwa Ramadan menjadi momen melatih manusia untuk mengurai kekusutan hidup, baik dalam bentuk hawa nafsu, konflik sosial, maupun penyimpangan intelektual. Idulfitri diperkuat melalui Halal Bihalal untuk memastikan hubungan antarmanusia tetap jernih dan harmonis.

“Hari ini, 27 Syawal, kita cek kembali, apakah fitrah kita masih terjaga setelah Ramadan? Halal Bihalal adalah cara memastikan hubungan kita lurus, bebas dari kekusutan, dan siap menyulam kebaikan berikutnya,” tambahnya.

Ustaz Adi juga mengaitkan makna Halal Bihalal dengan karakter manusia yang diuraikan dalam Al-Qur’an melalui lima nama: basyar, ins, insān, banī Ādam, dan al-nās. Kelima nama ini, meski diterjemahkan sama sebagai “manusia,” memiliki makna spesifik yang mencerminkan algoritma kehidupan.

“Ketika hidup kita kusut karena menyimpang dari karakter ini, Ramadan dan Halal Bihalal mengembalikan kita pada fitrah. Ini bukan sekadar silaturahmi, tetapi proses menyaring hubungan hingga jernih dan produktif,” jelasnya.

(ori)
  • Bagikan Artikel Ini :
TOPIK TERKAIT
BERITA TERKAIT
jadwal-sholat
Jadwal Sholat
JAKARTA, Ahad 18 Mei 2025
Imsak
04:25
Shubuh
04:35
Dhuhur
11:53
Ashar
15:14
Maghrib
17:47
Isya
18:59
Lihat Selengkapnya
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan
قُلْ يٰٓاَهْلَ الْكِتٰبِ تَعَالَوْا اِلٰى كَلِمَةٍ سَوَاۤءٍۢ بَيْنَنَا وَبَيْنَكُمْ اَلَّا نَعْبُدَ اِلَّا اللّٰهَ وَلَا نُشْرِكَ بِهٖ شَيْـًٔا وَّلَا يَتَّخِذَ بَعْضُنَا بَعْضًا اَرْبَابًا مِّنْ دُوْنِ اللّٰهِ ۗ فَاِنْ تَوَلَّوْا فَقُوْلُوا اشْهَدُوْا بِاَنَّا مُسْلِمُوْنَ
Katakanlah (Muhammad), “Wahai Ahli Kitab! Marilah (kita) menuju kepada satu kalimat (pegangan) yang sama antara kami dan kamu, bahwa kita tidak menyembah selain Allah dan kita tidak mempersekutukan-Nya dengan sesuatu pun, dan bahwa kita tidak menjadikan satu sama lain tuhan-tuhan selain Allah. Jika mereka berpaling maka katakanlah (kepada mereka), “Saksikanlah, bahwa kami adalah orang Muslim.”
QS. Ali 'Imran:64 Langit 7 Cahaya Menuju Kebaikan