LANGIT7.ID-Ada dua kisah perjuangan naik haji 2025 yang menyentuh kalbu. Dari kisah nenek menabung hingga 55 tahun lamanya dari berdagang sate, hingga seorang kakek 95 tahun baru bisa berangkat.
Kisah pertama dialami nenek Asma Tanjung,78 tahun. Ia tak menyangka perjuangannya menunaikan rukun Islam kelima terlaksana tahun ini.
Untuk bisa menunaikan ibadah haji, Asma Tanjung yang berprofesi sebagai pedagang sate menabung 55 tahun lamanya.
Asma Tanjung sudah berjualan sate di Pasar Baru Panyabungan, Mandailing Natal, Sumatera Utara, sejak 1970. Sebagai seorang muslim, Asma Tanjung tentu ingin menunaikan ibadah haji yang merupakan rukun Islam kelima. Ia punya keinginan kuat untuk mengunjungi Ka'bah di tanah suci Makkah.
Sejak awal, Asma Tanjung dan suaminya menanamkan niat untuk naik haji bersama. Namun, impian itu tampak seperti hal yang mustahil bagi seorang penjual sate, terutama dengan meningkatnya kebutuhan keluarga. Meski demikian, Asma Tanjung tidak pernah menyerah.
Nenek Asma Tanjung, berangkat haji setelah menabung 55 tahun lamanya. (foto: kemenag.go.id)
Dikutip dari kemenag.go.id, setelah suaminya meninggal pada 2009, Asma Tanjung mendaftarkan tabungan haji pertamanya pada 2012. Dibutuhkan waktu 32 tahun untuk mewujudkan pendaftaran tabungan haji pertama.
Selama bertahun-tahun, Setiap koin yang terkumpul adalah simbol ketekunan dan cinta yang tak pernah pudar untuk menyempurnakan rukun Islam.
Kini, setelah 55 tahun berjuang dan menabung, Asma Tanjung akhirnya mendapat kesempatan berangkat haji.
Dia tergabung dalam kelompok terbang (kloter) 05 Embarkasi Medan (KNO-05) dan berangkat 5 Mei 2025. Ia akan berangkat bersama ratusan jemaah haji lainnya dari Masjid Agung Nur Ala Nur Aek Godang, Desa Parbangunan, Kecamatan Panyabungan.
Kakek Salam berangkat haji di usia 95 tahun Niat untuk melaksanakan rukun Islam kelima dijalani oleh Salam Alifiah dengan penuh kesabaran dan keyakinan. Selama 15 tahun lamanya, nelayan asal Sumatera Utara ini menabung demi bisa naik haji.
Tahun ini perjuangan kakek 95 tahun ini terwujud. Nelayan asal Kabupaten Sergai, Provinsi Sumatera Utara (Sumut) ini akan melaksakan ibadah haji ke tanah suci.
Calhaj tertua Kabupaten Sergai ini berangkat menunaikan ibadah haji didampingi putranya Sari Gunawan (55).
Warga Dusun I Desa Pekan Tanjung Beringin, Kec. Tanjung Beringin ini berhaji dengan menabung dari hasil tangkapan melaut.
Niat yang dibarengi kerja keras akhirnya bisa mewujudkan keinginannya untuk menunaikan rukun Islam yang kelima.
"Saya sangat bersyukur akhirnya keinginan menunaikan ibadah haji terwujud meski sudah masuk di usia senja 95 tahun," ujarnya penuh syukur dikutip dari web resmi Kemenag.
"Bahkan, saya telah menyandang sebutan Canggah atau Datuk karena telah memiliki cucu dan cicit," sambungnya
Suami dari Asiah (70) ini tercatat sebagai calon haji tertua dari Tanah Bertuah Negeri Beradat, julukan Kabupaten Sergai.
Karena faktor usia, keberangkatan haji ayah 6 anak ini didampingi anak ketiganya Sari Gunawan (55).(*)
(hbd)