LANGIT7.ID-Kontroversi ijazah presiden ketujuh Republik Indonesia (RI) Joko Widodo (Jokowi) menemukan fakta terbaru.
Di antaranya adalah perihal Kasmudjo. Nama Kasmudjo mengemuka karena sempat dikunjungi Jokowi di tengah isu dugaan ijazah palsu UGM Jokowi mengemuka.
Berikut adalah fakta-fakta terbaru dari kontroversi ijazah Jokowi:
1. Jokowi kunjungi Kasmudjo Pada Selasa, 13 Mei 2025, Jokowi mengunjungi kediaman Kasmudjo. Kunjungan dilakukan di tengah isu ijazah dan skripsi Jokowi yang diragukan keasliannya.
"Hari ini, saya berkunjung untuk bersilaturahmi dengan Dosen Pembimbing Akademik saat kuliah di Fakultas Kehutanan UGM, Bapak Ir. Kasmudjo. Di usia 75 tahun, beliau masih sehat dan penuh semangat. Semoga Allah SWT senantiasa memberi kesehatan dan kekuatan kepada beliau," ungkap Jokowi dalam caption video yang diunggahnya.
2. Pertemuan 45 menit tidak membahas skripsi
Kunjungan Jokowi berlangsung di kediaman Kasmudjo yang berada di Pogung Kidul, Kapanewon Mlati, Kabupaten Sleman, pada Selasa (13/5/2025).
Dalam pertemuan yang berlangsung selama sekitar 45 menit itu, Kasmudjo menegaskan bahwa tak ada pembahasan sama sekali mengenai ijazah. Ia juga membantah sebagai pembimbing skripsi Joko Widodo dan menyatakan tak pernah melihat skripsi sang Presiden.
3. Kasmudjo bukan pembimbing skripsi Jokowi Dikutip dari kompas.com, Ir. Kasmudjo menyampaikan bahwa dalam obrolan mereka, isu soal ijazah tidak muncul sedikit pun.
"Nggak ada (obrolan soal ijazah), nggak sama sekali," kata Kasmudjo. Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa dirinya bukanlah pembimbing skripsi Joko Widodo.
Menurutnya, pembimbing skripsi Jokowi kala itu adalah Prof. Sumitro. "Mengenai ijazah, saya paling tidak bisa cerita. Karena saya tidak membimbing, tidak mengetahui. Prosesnya dan pembimbingnya itu Prof Sumitro, pembantunya ada sendiri, yang menguji ada sendiri," jelas Kasmudjo.
Ia juga mengakui belum pernah melihat secara langsung ijazah Jokowi. "Saya merasa tidak tahu sama sekali kalau kaitannya dengan ijazah dan saya sama sekali belum pernah melihat ijazahnya itu seperti apa. Lha saya mau cerita apa," tuturnya.
4. Megawati: kalau ada kasih aja Kasus ini sempat memancing reaksi Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri. Megawati menyinggung hebohnya tuduhan ijazah palsu Presiden ke-7 RI Jokowi. Megawati menyarankan pemilik ijazah untuk menunjukkan ijazahnya agar tak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.
Hal tersebut disampaikan Megawati saat memberikan sambutan dalam acara peluncuran buku 'Pengantar Pemahaman Konsepsi Dasar Sekitar Hak atas Kekayaan Intelektual (HAKI)' di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Jakarta Pusat, Rabu (14/5).
Mega mengungkit ramainya kasus tuduhan ijazah palsu Jokowi. Mega mengatakan, jika ijazahnya benar, tunjukkan saja ke publik agar tidak menimbulkan polemik yang berkepanjangan.
"Yo orang banyak kok sekarang gonjang-ganjing urusan ijazah, bener opo nggak?" ujarnya dikutip dari detik.com.
"Ya kok susah amat ya, kan kalau di ijazah betul gitu, kasih aja, 'ini ijazah saya' gitu lho," lanjutnya.
5. Polemik sebaiknya diakhiri Terkait semakin meruncingnya polemik ijazah Jokowi, Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji menyarankan agar seluruh pihak mengakhiri polemik tentang keaslian ijazah Jokowi.
Apalagi, kata dia, kasus tersebut telah masuk ke dalam ranah hukum. Pernyataan Sarmuji merespons pernyataan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri yang menyinggung polemik ijazah palsu.
"Polemik tentang ijazah Pak Jokowi sebaiknya diakhiri. Toh sudah masuk ke ranah hukum. Tinggal kita tunggu saja proses hukum berlangsung," kata Sarmuji dikutip dari sindonews.com.(*)
(hbd)